REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepakat berkolaborasi memulihkan perekonomian Jabar dengan mengurangi pengangguran melalui pembiayaan untuk pengembangan UMKM dan teknologi digital. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Kepala OJK RI Wimboh Santoso, membahas potensi manajemen keuangan khususnya untuk kelompok-kelompok desa dan petani.
OJK juga minta agar kelompok ekonomi menengah atas rajin-rajin belanja. “Kami sudah melaporkan salah satu program kita yang tengah berjalan ialah borongdong.id, mengajak 300 ribu ASN berbelanja,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Menurut Emil, pada masa pandemi Covid-19 belanja adalah salah satu bentuk bela negara. Oleh karena itu, Pemprov Jabar berupaya terus meningkatkan daya beli masyarakat di level korporasi.
“Itulah kenapa kredit membeli mobil dengan bunga nol persen ini, maksudnya agar mereka yang mampu jangan menahan diri. Silakan beli motor mobil rumah dan lain-lain,” katanya.
Gubernur juga meminta masyarakat menyukseskan vaksinasi karena akan memberikan sikap optimisme pasar dan pulihnya ekonomi. “Terbukti selama PPKM ternyata jual beli di level UMKM di Jabar naik 20-30 persen sehingga UMKM-nya sudah membaik, tinggal skala korporasi tentunya bisa kita dorong dengan lebih baik,” katanya.
Kepala OJK RI Wimboh Santoso mengatakan, kunjungannya ke Jabar untuk memonitor implementasi kebijakan terutama di sektor jasa keuangan. Di masa pandemi, penting untuk tetap menstabilkan sektor keuangan daerah.
“Fokus sekarang dan ke depan adalah bagaimana peta mesin ekonomi kita atau UMKM jadi perhatian. Sektor pertanian dan sektor unggulan lain juga jadi kekuatan kita,” katanya.
Wimboh berujar, OJK akan mendukung keuangan bukan hanya dengan pembiayaan yang sudah disediakan pemerintah, tetapi dengan penjaminan dan pendampingan masyarakat. Sehingga memudahkan semua pihak dalam menyanggupkan pembiayaan bisa juga dalam menjualnya sehingga ekosistem ini harus dikuatkan bersama.
“Kami bersama Pak Gubernur sudah sepakat nanti kita akan keroyok bersama sektor ekonomi agar dilakukan dengan cara-cara yang baru dan digital,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Pemprov Jabar menerima bantuan kemanusiaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membantu masyarakat korban bencana di Jabar. OJK memberikan Rp 200 juta untuk Jabar Bergerak dan Rp 50 juta untuk Jabar Quick Response. Dana seperempat miliar akan disalurkan kepada masyarakat di kabupaten/kota yang sedang dilanda bencana.
Bantuan diberikan langsung oleh Kepala OJK Republik Indonesia Wimboh Santoso di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (13/3). “Terima kasih OJK telah membantu korban bencana melalui Jabar Quick Response dan Jabar Bergerak. Mudah-mudahan saling menguatkan dan membawa hal-hal yang baik untuk masyarakat Jabar yang terdampak bencana,” kata Emil.