Selasa 23 Mar 2021 05:49 WIB

Lahan Makam yang Berlomba Terisi

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta pun harus mencari lokasi di TPU lain.

Red: Joko Sadewo
 Para pekerja yang mengenakan jas hazmat membawa peti mati seseorang yang meninggal karena komplikasi penyakit COVID-19 saat pemakaman di Pemakaman Srengseng Sawah di Jakarta, Indonesia, 25 Februari 2021.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Para pekerja yang mengenakan jas hazmat membawa peti mati seseorang yang meninggal karena komplikasi penyakit COVID-19 saat pemakaman di Pemakaman Srengseng Sawah di Jakarta, Indonesia, 25 Februari 2021.

Oleh : Andi Nur Aminah*

REPUBLIKA.CO.ID, Suatu pagi, saya melintasi kawasan Srengseng Sawah, tak jauh dari kawasan wisata Setu Babakan, di bilangan Jakarta Selatan. Pandangan saya sempat tertuju pada sebuah hamparan tanah. Di atasnya berbaris rapi kayu-kayu berwarna putih. Sambil terus melaju, benak saya terusik. Tempat apa ya tadi itu? Apakah itu pemakaman Covid-19?

Seingat saya, sudah beberapa kali melintasi wilayah itu. Namun baru kali ini menyadari jika di sekitar situ ada makam. Tak ada plang petunjuk sama sekali jika di situ ada makam. Namun nisan-nisan putih yang berjejer rapi, cukuplah sebagai penanda jika lahan yang ada pinggir jalan Srengseng Sawah Raya itu adalah makam.

Agar tak penasaran, saya akhirnya memutar balik kendaraan dan kembali ke lokasi tersebut. Dari seberang jalan, saya mengamati nisan-nisan yang sudah dicat warna putih. Ratusan nisan itu masih terlihat baru. Tanah bekas diuruk pun masih terlihat coklat terang.

Terlihat sebuah eskavator masih terparkir di pojok lahan. Ada dua orang duduk di depan pagar. Yang pertama seorang wanita, duduk di kursi kayu. Tangannya sesekali memainkan gadgetnya. Satu lagi, seorang lelaki yang terlihat beberapa kali menelepon. 

Tak lama berselang, satu demi satu orang berdatangan. Motor-motor berjejer rapi di depan pagar yang bersisian dengan tepi jalan. Di antara mereka terlihat ada yang memegang buket. Saya menyaksikan wajah-wajah penuh duka. Mereka terlihat saling menyemangati dan menguatkan. 
 
Tak salah dugaan saya. Mereka sedang menunggu jenazah yang akan segera tiba untuk dimakamkan. Mereka adalah kerabat, tetangga, juga teman-teman dari si mayit. 
 
Baca juga : Pakar: Persidangan HRS Diskriminatif                       
 
Tempat yang saya lihat adalah lokasi Pemakaman Covid-19, yakni Srengseng Sawah II. Lokasi ini baru dibuka pada 30 Januari lalu. Sebelumnya, beberapa warga terkonfirmasi Covid-19 dimakamkan di TPU Srengseng Sawah. Ada juga lahan pemakaman khusus Covid-19 di TPU Tegal Alur, dan Pondok Rangon. 
 
Makam Covid Srengseng Sawah II lokasi sekitar 500 meter saja dari TPU Srengseng Sawah. Pemakaman ini mulai diisi pada 12 Januari sebanyak 47 jenazah. Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan, Winarto mengatakan, dalam waktu empat hari berturut-turut, jenazah terus berdatangan dan berjumlah 257 jenazah. 
 
Winarto menyebut, di lahan Srengseng Sawah 2 pemakaman jenazah harus didatangkan secara bertahap karena dua alasan. Alasan pertama, lokasi jalan di dalam area TPU baru ini belum terbentuk dengan baik. Kedua, lokasi parkir kendaraan juga belum tersedia.
 
Jika di TPU Srengseng Sawah, ada 560 petak makam yang sudah penuh pada akhir Januari lalu. Maka di TPU Srengseng Sawah II, bisa menampung 1.020 petak makam.
 
Lalu Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Ivan Nurcahyo, mengatakan, Pemprov DKI telah menyiapkan ribuan petak makam khusus Covid-19. Sejak 2021 saja, Pemprov DKI Jakarta membuka empat TPU Baru. "Estimasi sekitar 1,3 hektare yang kami siapkan. Itu sekitar 2.700-an petak yang nanti bisa dipakai," ucap Ivan.
 
Dalam waktu kurang dari 10 bulan, dua TPU berkapasitas cukup besar yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Rangon telah penuh terisi. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta pun harus mencari lokasi di TPU lain. Upaya yang dilakukan akhirnya adalah membeli sejumlah lahan TPU, di antaranya adalah TPU Srengseng Sawah, TPU Kampung Dukuh, TPU Semper, TPU Joglo, dan TPU Bambu Wulung. Pembelian lima lahan TPU itu menggunakan dana dari APBD Perubahan 2020 mencapai sekitar Rp 185 miliar. 
 
Terus melonjaknya angka kematian dari orang-orang yang terkonfirmasi Covid-19 telah menjadi tugas besar pemerintah. Untuk makam, satu orang memang butuh hanya sekitar 1x2 meter persegi saja. Namun jumlah kematian yang ratusan per hari, membuat krisis lahan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 itu terjadi.  Kondisi ini, tentu tidak hanya terjadi di Jakarta. Daerah lainnya, bahkan di dunia pun mengalaminya.
 
*) Penulis adalah jurnalis republika.co.id

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ هُوَ اجْتَبٰىكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍۗ مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَۗ هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ ەۙ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا لِيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ شَهِيْدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِۖ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللّٰهِ ۗهُوَ مَوْلٰىكُمْۚ فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ࣖ ۔
Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini, agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah salat; tunaikanlah zakat, dan berpegangteguhlah kepada Allah. Dialah Pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

(QS. Al-Hajj ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement