Selasa 23 Mar 2021 10:37 WIB

Polisi Masih Cari Motif Penembakan Spa di Atlanta

Enam perempuan keturunan Asia-Amerika tewas dalam penembakan spa di Atlanta

Red: Nur Aini
Polisi dan anggota SWAT memeriksa TKP penembakan di Spa Azana, Brookfield.
Foto: AP
Polisi dan anggota SWAT memeriksa TKP penembakan di Spa Azana, Brookfield.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang petugas keamanan daerah mengatakan pada Senin (22/3) bahwa kantornya masih menyelidiki pembunuhan delapan orang di tiga spa kawasan Atlanta pekan lalu setelah tuduhan pembunuhan diajukan terhadap seorang pria berusia 21 tahun.

Aparat keamanan Cherokee Frank Reynolds mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa meskipun ada kepentingan "di seluruh negeri dan di seluruh dunia" dalam kasus tersebut, departemennya tidak akan berkomentar lebih lanjut tentang penyelidikan tersebut.

Baca Juga

"Fokus utama kami adalah menyelidiki kejahatan keji ini dan memastikan semua fakta dan bukti dikumpulkan untuk diajukan ke Jaksa Wilayah Peradilan Blue Ridge untuk penuntutan," kata Reynolds.

Robert Aaron Long ditahan menyusul pengejaran polisi beberapa jam setelah penembakan berlangsung Selasa (16/3) lalu dan didakwa dengan delapan tuduhan pembunuhan. Polisi mengatakan mereka masih mencoba untuk menentukan motif di balik penembakan itu, yang telah meningkatkan ketakutan di antara orang Asia-Amerika yang sudah diguncang oleh meningkatnya kejahatan rasial yang ditujukan kepada mereka. Di antara mereka yang tewas adalah enam perempuan Asia-Amerika.

Penyelidik mengatakan Long memperlihatkan bahwa dia bertindak karena frustrasi seksual. Direktur FBI Robert Wray mengatakan kepada NPR dalam sebuah wawancara pekan lalu bahwa ras tampaknya tidak menjadi faktor penyebab. Kantor Wilayah Cherokee mengatakan Long menghadapi tuduhan 'pembunuhan keji' dan penyerangan yang memberatkan. Pembunuhan dengan niat jahat adalah pelanggaran hukum di negara bagian Georgia, yang mencakup kejahatan tersirat atau tersurat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement