Kamis 25 Mar 2021 12:58 WIB

Sambut TB Day, LKC-DD Sulsel Gelar Pelatihan Ketuk Pintu

Kader yang hadir sebanyak delapan dari empat posyandu untuk diberikan pengetahuan TBC

Peringati TB Day atau Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret, LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma) Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan gelar pelatihan ketuk pintu kepada para kader kesehatan di Pulau Batang Lompo, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Kecamatan Liuakang Tuppa Biring, Kelurahan Mattiro Sompe, Sulawesi Selatan Rabu (24/3).
Foto: istimewa
Peringati TB Day atau Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret, LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma) Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan gelar pelatihan ketuk pintu kepada para kader kesehatan di Pulau Batang Lompo, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Kecamatan Liuakang Tuppa Biring, Kelurahan Mattiro Sompe, Sulawesi Selatan Rabu (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID PANGKAJENE--Peringati TB Day atau Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret, LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma) Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan gelar pelatihan ketuk pintu kepada para kader kesehatan di Pulau Batang Lompo, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Kecamatan Liuakang Tuppa Biring, Kelurahan Mattiro Sompe, Sulawesi Selatan Rabu (24/3).

“Pelatihan kader dilaksanakan di Aula Puskesmas Liukang Tuppa Biringing Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari jam delapan pagi sampai jam dua siang” ujar Imran selaku penanggung jawab kegiatan.

Kader yang hadir sebanyak delapan dari empat posyandu untuk diberikan pengetahuan dasar tentang TBC (tuberkulosis).“Empat Posyandu yang hadir diantaranya Posyandu Mawar, Melati, Anggrek dan Dahlia. Pelatihan yang diberikan berupa pengetahuan dasar TBC dan kegiatan ketuk pintu dalam penjaringan pasien suspek TBC,” imbuh Imran.

Materi pelatihan disampaikan oleh Ns. Hj. Jumlianti, S.Kep selaku penanggung jawab TBC Puskesmas Liukang Tuppa Biring dan Kiky Nurfayanti Yunus, SKM yang merupakan promkes PKM serta Imran yang juga mendapat tugas sebagai penanggung jawab program Kawasan Sehat LKC-DD Sulsel.

“Sebelum pelatihan diberikan pre test untuk kader dan post test setelah pelatihan. Para kader yang mengikuti pelatihan mengalami peningkatan pengetahuan 20-30 poin setelah mengikuti pelatihan kader,” kata Imran.

Jumlianti selaku pembicara di kegiatan kali ini menyampaikan materi tentang penyebaran TBC, kaitan TBC dengan HIV Aids dan alur pelaporan serta rujukan suspek TBC.“Penyakit TB adalah penyakit yang tak memandang miskin atau kaya semua bisa tertular jika tak awas menjaga diri,” ungkap Jumlianti.

Kemudian Kiky Nurfayanti Yunus yang juga memberikan materi menjelaskan tentang peran dan fungsi kader dalam penjaringan TBC.“Peran aktif sangat dibutuhkan dalam menyampaikan informasi bagi warga mengenai penyakit TB, apalagi di Pulau Balang Lompo masih menganggap penyakit TB adalah penyakit turunan,” kata Kiky.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement