Kamis 25 Mar 2021 14:22 WIB

Dugaan Kasus Covid B117 di Garut Tunggu Hasil Pemeriksaan

Pasien positif corona diduga varian B117 di Garut baru pulang dari Arab Saudi.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seorang warga Kabupaten Garut diduga terpapar Covid-19 varian B117 asal Inggris. Namun, dugaan itu belum bisa dipastikan, lantaran masih harus menunggu pemeriksaan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, kasus Covid-19 varian baru itu baru sekadar dugaan. Namun untuk kepastiannya masih belum bisa ditentukan.

"Hasil pemeriksaan yang bersangkutan belum keluar dari pusat. Karena untuk menentukan varian baru kan cukup lama," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (25/3).

Ia menjelaskan, untuk menentukan seorang terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak, metode pengetesan yang dilakukan adalah uji usap (swab). Namun, untuk menentukan variannya diperlukan penelitian lebih lanjut. Sebab, terdapat alat khusus yang digunakan untuk menentukan jenis variannya.

Leli menjelaskan, yang bersangkutan telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 melalui pengetesan yang dilakukan Badan Litbangkes Kemenkes. Pasien merupakan buruh migran, yang diketahui baru pulang dari Arab Saudi pada sekitar dua pekan lalu.

"Dia diduga berhubung majikan dia positif dengan varian itu (B117). Majikannya di tempatnya bekerja di Arab Saudi," kata dia.

Leli mengatakan, saat ini pasien masih menjalani isolasi di rumah sakit. Kondisi pasien dalam keadaan baik. "Hanya satu orang. Kontak erat, anggota keluarganya sudah dicek, negatif semua," ujar dia.

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari Kemenkes, Covid-19 B117 tak memiliki efek berbeda dengan yang sebelumnya. Hanya saja, penyebaran varian baru itu dinilai lebih cepat.

Ia menyebutkan, hingga saat ini belum ada warga Kabupaten Garut yang terkonfirmasi positif kasus Covid-19 varian B117. "Mudah-mudahan tidak sampai ada," kata Leli.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut hingga Rabu (24/3), terdapat 7.887 orang secara akumulatif yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 462 orang masih menjalani isolasi mandiri, 185 orang menjalani isolasi di rumah sakit, 6.939 orang telah sembuh, dan 301 orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement