Kamis 25 Mar 2021 20:32 WIB

Demokrat Moeldoko Jawab Isu Bakal Rekrut Anas Urbaningrum

Demokrat kubu Moeldoko mengatakan Anas ingin fokus jalani masa hukumannya.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), M Rakhmat mengomentari isu pihaknya bakal merekrut mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Kubu Moeldoko mengatakan saat ini Anas lebih ingin fokus menjalani masa hukumannya.

Rakhmat menjelaskan bahwa Anas masih fokus menjalani masa tahanan di Lapas Sukamiskin Bandung. Rakhmat mengibaratkan Anas tengah menempuh 'Pesantren' di Bandung.

Baca Juga

"Bang Anas Urbaningrum itu kan masih di 'pesantren' Bandung. Dia masih masih menuntut ilmu di Bandung dan sekolahnya di Bandung belum selesai," kata Rakhmat usai konferensi pers di kawasan Hambalang, Bogor pada Kamis (25/3).

Rakhmat mengungkapkan pertemuannya dengan Anas tetap rutin dilakukan pasca penahanan mantan Ketum PB HMI itu. Bahkan ia mengklaim pertemuan dengan Anas biasa berlangsung sebulan sekali.

Dalam pertemuan itu, Anas berpesan padanya ingin fokus menjalani masa hukumannya. Anas menganggap dirinya ditahan atas pesanan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya rutin mengunjungi beliau tiap bulan. Statement dari beliau yang terakhir adalah beliau ingin konsentrasi secara penuh menuntaskan pesantrennya di Bandung karena dikirim oleh Pak SBY," ucap Rakhmat.

Rakhmat enggan menanggapi peluang Anas direkrut oleh Demokrat hasil KLB pasca keluar dari penjara. Ia hanya menyindir kekuasaan atas Demokrat yang diperoleh Cikeas adalah buah kudeta pada Anas.

"Kudetanya Pak SBY terhadap Partai Demokrat itu kan kudetanya merangkak, yang dipaksakan. Setelah menekan Anas secara politik tidak berhasil, SBY menekan Anas dengan kasus hukum yang terkesan dipaksakan," ujar Rakhmat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement