Kamis 25 Mar 2021 20:28 WIB

Baju Terkena Kotoran Nyamuk atau Lalat, Sah untuk Sholat?

Kotoran dan narah nyamuk termasuk najis yang dimaafkan

Kotoran dan narah nyamuk termasuk najis yang dimaafkan. Ilustrasi nyamuk
Foto: Reuters
Kotoran dan narah nyamuk termasuk najis yang dimaafkan. Ilustrasi nyamuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sucinya benda yang dipakai untuk sholat menjadi salah satu syarat sahnya ibadah tersebut. Jika benda itu masih terkena najis, selama belum dibersihkan, berpengaruh pada syarat sah sholat.  

Muncul pertanyan, bagaimana hukumnya kotoran nyamuk yang menempel di kopiah atau baju. Boleh atau tidak dipakai dalam sholat?  

Baca Juga

Jawaban atas pertanyaan ini disampaikan salah satu Syuriah PCNU Jombang, Jawa Timur, KH M Sholeh. Dalam paparannya, sebagaimana dikutip Republika.co.id, dia menjelaskan tentang hukum kotoran nyamuk yang mengenai baju. 

Dia menukilkan sejumlah referensi antara lain dalam kitab Fath al-Mu'in. Dalam kitab itu, dia dijelaskan sebagai berikut:  وعَن ونيم ذبَاب أيْ ويُعفَى عنْ ونيم ذبَاب  “Dan diampuni kotoran lalat (dan sejenisnya, termasuk nyamuk).” 

“Nah, dengan demikian silakan baju atau kopiah yang ada kotoran nyamuknya dipakai sholat,” kata dia.  

Namun bagaimana hukum bangkai lalat, nyamuk dan laron yang terkantongi di saku karena tidak tahu, tahu-tahu setelah salam? Menurut Kiai Sholeh, dalam masalah ini ada dua pendapat: 

Pertama, bangkai tersebut tidak (ma'fu) diampuni dalam sholat, sehingga sholatnya wajib diulang. Kedua,  bangkai tersebut (dima'fu) diampuni dalam sholat, sehingga sholatnya tidak wajib diulang, sebagaimana fatwa Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Syekh Ibnu Imad. “Adapun darah nyamuk itu diampuni dalam sholat,” ujar Kiai Sholeh menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement