Ahad 28 Mar 2021 11:36 WIB

MUI: Peledakan Bom di Makassar Bertentangan dengan Agama

MUI meminta peledakan bom tidak dikaitkan dengan agama dan atau suku tertentu

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nur Aini
 Peledakan yang diduga aksi bunuh diri itu terjadi di depan Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3).
Foto: Foto: Tangkapan layar
Peledakan yang diduga aksi bunuh diri itu terjadi di depan Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras tindakan pelaku peledakan bom di gerbang gereja Makassar, Ahad (28/3) pagi. Tindakan tersebut dinilai membuat ketakutan di tengah masyarakat dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, dengan tegas menyebut tindakan peledakan bom itu jelas tidak bisa ditolerir.

Baca Juga

"Tindakan peledakan bom ini jelas tidak bisa ditolerir. Ini jelas-jelas sangat tidak manusiawi dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama manapun yang diakui di negeri ini," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Ahad (28/3).

Mengingat bahayanya perilaku itu, MUI meminta pihak aparat mencari dan menangkap pelaku serta pihak-pihak yang ada di balik peristiwa ini. Tak hanya itu, MUI juga mendorong pihak berwajib membongkar motif tindakan yang tidak terpuji tersebut.

Di samping itu, MUI meminta agar masalah ini tidak dikaitkan dengan agama dan atau suku tertentu di negeri ini. "Hal demikian akan semakin membuat rumit dan keruhnya suasana," ujarnya.

Aksi bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad (28/3) pagi.

Baca juga : JK Minta Polisi Usut Tuntas Pelaku Bom di Makassar

Di lokasi ledakan bom bunuh diri ditemukan potongan tubuh dengan kondisi mengenaskan, badannya hancur beserta sepeda motor yang dikendarainya. Menurut saksi mata di sekitar lokasi kejadian, terdengar suara ledakan yang keras yang menyita perhatian warga sekitar.

Kasus itu sedang ditangani aparat kepolisian. Jalan di sekitar lokasi kejadian ditutup police line. Hingga berita ini disiarkan, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab terkait bom bunuh diri tersebut, dan pihak kepolisian bekerja di lokasi kejadian.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement