Selasa 30 Mar 2021 20:05 WIB

Eksepsi Dianggap Gunakan Diksi Kasar, Ini Kata Pengacara HRS

Kuasa Hukum HRS mengatakan pihaknya hanya mengatakan yang sebenarnya.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Layar telepon pintar menampilkan suasana sidang kasus pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Rizieq Shihab yang digelar secara virtual di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Jakarta, Selasa (30/3/2021). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan pendapat Jaksa Penuntut Umum atas eksepsi terdakwa.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Layar telepon pintar menampilkan suasana sidang kasus pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Rizieq Shihab yang digelar secara virtual di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Jakarta, Selasa (30/3/2021). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan pendapat Jaksa Penuntut Umum atas eksepsi terdakwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut eksepsi yang disampaikan terdakwa Rizieq Shihab menggunakan diksi-diksi yang tidak pantas. Menanggapi itu, tim kuasa hukum Rizieq Shihab, Azis Yanuar menilai tak ada yang salah dengan pemilihan diksi dalam eksepsi terdakwa Rizieq Shihab dan kuasa hukum terkait dakwaan perkara nomor 221 mengenai kasus kerumunan di Petamburan.  

Aziz menilai pendapat Jaksa atas eksepsi kliennya hanyalah kekecewan serta luapan tangkisan eksepsi HRS. "Tadi kami mau sampaikan, cuma menurut KUHAP kan sudah tidak bisa, nanti saja di pledoi, " ujar Aziz usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (30/3) 

Baca Juga

Aziz mengaku, akan menyampaikan terkait klaim jaksa yang menyatakan pihaknya mengemukakan bahasa kurang pantas dalam eksepsi. "Kami sederhana saja, pihak yang dizalimi itu berhak mengatakan bahasa sebenarnya walaupun kasar, " tegasnya. 

"Mungkin dungu, zalim, pandir, yang kami masukkan di sini, " ucapnya menambahkan.

Aziz menambahkan, persidangan perkara kliennya ini akan kembali digelar pada Selasa (6/4) pekan depan. Dalam tanggapannya, JPU menilai bahwa diksi-diksi kasar tidak pantas diucapkan oleh orang yang disebut sebagai panutan. 

Selain itu, JPU juga menanggapi mengenai dakwaan yang diberikan kepada terdakwa Rizieq Shihab terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan dilakukan dengan cermat tanpa ada maksud melakukan kezaliman seperti dituduhkan terdakwa dan tim kuasa hukumnya.

"Karena dalam mendakwa terdakwa surat penuntut umum dibuat dengan cermat tanpa ada maksud melakukan kezaliman," ujar jaksa.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement