Rabu 31 Mar 2021 14:04 WIB

Kemenkes Akui Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia Berjalan Lambat

Vaksinasi Covid-19 lansia lambat karena sebagian kesulitan akses mendaftar vaksin

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama menyuntikan vaksin COVID-19 kepada seorang warga lansia saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 jemput bola di rumah seorang warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (30/3). Vaksinasi Covid-19 lansia lambat karena sebagian kesulitan akses mendaftar vaksin
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama menyuntikan vaksin COVID-19 kepada seorang warga lansia saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 jemput bola di rumah seorang warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (30/3). Vaksinasi Covid-19 lansia lambat karena sebagian kesulitan akses mendaftar vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia telah memulai vaksinasi Covid-19 tahap II untuk kelompok sasaran lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik. Kendati demikian, proses vaksinasi untuk lansia berjalan lambat, baru sekitar 1,5 juta yang divaksin dari target 21,6juta lansia.

"Memang proses vaksinasi Covid-19 pada lansia di tahap II masih lambat. Dari target 21,6 juta kelompok sasaran lansia, saat ini baru sekitar 1.560.000 lansia yang telah divaksin," ujar Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu saat konferensi virtual KPCPEN bertema "Partisipasi Lansia, Tugas Bersama", Selasa (31/3).

Baca Juga

Ia mengakui, alur vaksinasi untuk kelompok ini memang agak lambat bahkan kalah dari petugas pelayanan publik. Kemenkes mencatat petugas pelayanan publik yang sudah divaksin hampir 5 juta, sedangkan lansia baru sekitar 1,5 juta. Bahkan, baru 25 persen lansia di 466 kabupaten/kota yang telah divaksin. 

"Ini cukup besar sekali," ujarnya.

Sebenarnya, dia melanjutkan, kemauan lansia untuk mendapatkan vaksinasi ini sangat besar, namun keterbatasan menghalangi bisa mendapatkannya. Ia menyebutkan, kendala yang dihadapi diantaranya sulit mengakses pendaftaran vaksin yang berbasis sistem teknologi informasi (IT).

Selain itu, dia melanjutkan, seringkali lansia ini merasakan kesulitan ke fasilitas kesehatan menggunakan alat transportasi. Sebab, seringkali lansia tidak bisa ke fasilitas kesehatan karena anaknya sibuk kerja sehingga tidak ada yang mengantar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement