Rabu 31 Mar 2021 15:51 WIB

Beberapa Tanda Kita Terserang Alzheimer

Hingga kini, tidak ada obat untuk penyakit alzheimer.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Hingga kini, tidak ada obat untuk penyakit alzheimer.
Foto: Republika
Hingga kini, tidak ada obat untuk penyakit alzheimer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan dari kita menganggap penyakit Alzheimer sebagai penyakit yang membuat kita menjadi pelupa dan bingung serta membunuh semangat. Namun siapa sangka, penyakit itu juga bisa membunuh.

"Demensia menggambarkan sekelompok gejala yang mempengaruhi daya ingat, berpikir dan kemampuan sosial cukup parah untuk mengganggu kehidupan sehari-hari Anda. Ini bukan penyakit spesifik, tetapi beberapa penyakit berbeda dapat menyebabkan demensia," kata Mayo Clinic, dilansir laman Eat This, Rabu (31/3).

Baca Juga

Itulah mengapa menemukan penyebabnya sangat penting. Alzheimer, bentuk demensia yang paling umum. Alzheimer menjadi penyebab utama kematian keenam untuk orang dewasa di Amerika menurut CDC. Penyakit itu telah memengaruhi lebih dari satu juta orang.

Dan tidak seperti penyakit lain, seperti kanker dan penyakit jantung, angka kematian akibat Alzheimer meningkat seiring waktu. Tidak ada obat untuk Alzheimer dan penyakit ingatan bersifat progresif. Karena melibatkan bagian otak yang mengontrol pikiran, ingatan, dan bahasa, ini dapat dimulai dengan ringan dan akhirnya membuat seseorang tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

“Banyak yang tidak kami ketahui tentang apa yang menyebabkan penyakit Alzheimer,” aku Carolyn Fredericks, MD, ahli saraf Yale Medicine yang mengkhususkan diri pada penyakit Alzheimer.

Pasien dengan Alzheimer menderita penumpukan protein amiloid di otak. Dan kebanyakan pasien juga memiliki penumpukan protein kedua yang berlebihan, yang disebut “tau”. Kedua protein ini bisa menjadi racun bagi sel-sel otak. Jadi, apa yang menyebabkan penyakit Alzheimer, singkatnya adalah kematian sel otak.

Gejala Alzheimer biasanya dimulai setelah usia 60 tahun. Menurut Dr. Fredericks, ada banyak gejala penyakit yang harus diwaspadai, kebanyakan melibatkan ingatan.

“Kita semua kadang-kadang melupakan hal-hal, tetapi menemukan Anda atau orang yang dicintai, berulang kali melupakan janji temu, kehilangan barang-barang penting seperti dompet atau telepon, berjuang untuk melacak tanggal atau waktu, atau mengulangi pertanyaan atau cerita yang sama berulang-ulang adalah bendera merah,” ujar Dr. Fredericks.

Gejala lain dapat mencakup kesulitan menemukan jalan, bahkan saat mengemudi yang sudah biasa. Lalu, kesulitan melacak tugas kompleks yang biasa ditangani dengan mudah, seperti memasak beberapa hidangan sekaligus untuk makan malam, atau mencatat tagihan dan mengelola buku cek. Kemudian, menjadi kurang tertarik pada aktivitas sosial, atau lebih cemas atau depresi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement