REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Jepang telah sepakat untuk melakukan pembicaraan keamanan tingkat tinggi pada Jumat (2/4). Ketiga negara dilaporkan setuju bekerja sama untuk menekan Korea Utara (Korut) agar menghentikan program rudal nuklir dan balistik.
Dalam pernyataan bersama setelah pembicaraan ketiga negara, penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, serta mitra Jepang Shigeru Kitamura, dan Korsel Suh Hoon menegaskan komitmen mereka untuk mengatasi masalah Korut. Masing-masih pihak mengatakan akan melakukan kerja sama trilateral yang terpadu menuju denuklirisasi.
Ketiga negara juga sepakat tentang perlunya implementasi penuh oleh komunitas internasional dari resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Korut. Baik AS, Korsel, dan Jepang menyatakan akan mencegah proliferasi, dan bekerja sama untuk memperkuat pencegahan dan menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Pembicaraan keamanan tingkat tinggi AS, Korsel, dan Jepang diadakan di Akademi Angkatan Laut AS di Annapolis, Maruland. Ini adalah pertemuan antara tiga negara sekutu terpenting yang dilakukan sejak Presiden AS Joe Biden resmi menjabat pada 20 Januari lalu dan dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Korut setelah peluncuran rudal dilakukan negara yang dipimpin Kim Jong-un itu pada pekan lalu.
Di era kepemimpinan mantan presiden AS Donald Trump, pertemuan dengan Kim Jong-un telah dilakukan hingga tiga kali. Namun, masing-masing pihak tidak mencapai kesepakatan denuklirisasi, selain jeda dalam uji coba balistik nuklir dan antarbenua.
Korut telah lama mengupayakan pencabutan sanksi internasional atas program senjata nuklir. Negara terisolasi itu pada pekan lalu mengatakan bahwa Pemerintah AS yang dipimpin Biden telah mengambil langkah pertama yang salah dan menunjukkan permusuhan mendalam, dengan mengkritik apa yang disebut sebagai uji coba rudal pertahanan diri.