REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Demokrat versi KLB Marzuki Alie mengucapkan terimakasih atas sikap AHY menyoal kader KLB. Namun, menurut dia, sikap pribadinya dan kader yang menginginkan KLB adalah sebagai perjuangan politik dalam mengembalikan Partai Demokrat pada khittahnya.
“Terimakasih sampaikan salam ke AHY, (tapi) ini bukan soal maaf-memaafkan,” ujar dia kepada Republika, Selasa (6/4).
Marzuki mengatakan, secara pribadi, ia mengambil perjuangan politik ini agar Demokrat yang menegakkan nilai-nilai demokratis. Termasuk, Demokrat sebagai partai yang terbuka dan modern.
“Saya yakin, sebelum partai ini kembali kepada khittahnya, partai ini akan terus bergolak,” kata mantan Sekjen Demokrat itu.
Marzuki mengatakan, ia akan terus mengambil langkah ini sebagai perjuangan. “Perjuangan melawan itu akan terus ada. Patah, tumbuh, hilang dan berganti,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak akan melupakan sikap para kadernya yang mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal di Deli Serdang. Terlebih, ketika KLB itu ditegaskannya mengusung pihak eksternal yang dekat dengan Presiden.
Kendati demikian, AHY menyatakan telah memaafkannya. Dalam pertemuan sela pimpinan DPC-DPD di Pasuruan petang kemarin (5/4), AHY mengatakan bahwa pihaknya memiliki prinsip sederhana. “Forgive, but not forget,” kata dia, kemarin.
Baca juga : Ketum Demokrat AHY: Kami Memaafkan tapi tidak Bisa Melupakan