REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Israel pada Kamis (8/4) menguasai tiga bangunan milik Palestina dan sebidang tanah di Yerusalem Timur yang diduduki. Serangan pemukim tersebut terjadi sebelum fajar.
Seperti dilansir laman Yeni Safak, para pemukim segera mengibarkan bendera Israel di properti yang disita di tengah lingkungan Palestina yang ramai di Silwan, di selatan Masjid Al-Aqsa. Sumber lokal mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa organisasi Yahudi Ateret Cohanim berada di balik penyitaan properti di Yerusalem yang diduduki.
Kelompok ekstremis Yahudi seperti Ateret Cohanim dan Elad aktif menguasai properti Palestina di Yerusalem yang diduduki. Tujuannya membangun mayoritas Yahudi di lingkungan Yerusalem, termasuk Kota Tua.
Pusat Informasi Wadi Hilweh yang berbasis di Yerusalem mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa sekitar 100 pemukim Israel disertai oleh polisi Israel menggerebek Silwan pada pagi. Israel kemudian menguasai bangunan dan tanah, sementara pemiliknya tidak ada.
Pemilik keluarga belum berkomentar tentang penyitaan properti mereka oleh para pemukim.Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan. Hukum itu juga menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Israel di sana ilegal.