Jumat 09 Apr 2021 15:55 WIB

OJK Minta Investor Lebih Rasional Investasi di Pasar Saham

IHSG dalam dua pekan terakhir sempat mengalami koreksi.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi).
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta kepada para investor dan calon investor agar lebih rasional dan bijak saat berinvestasi di pasar saham. Hal ini mengingat pergerakan harga di pasar saham domestik masih dipengaruhi oleh berita-berita yang beredar di pasar, bukan berdasarkan fundamental.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat mengatakan otoritas berupaya melakukan sosialisasi terhadap para investor dan calon investor. “Jangan melihat pasar itu jangan bertumpu pada emosi, lebih banyak mungkin ada rasionalisme terhadap fundamental, laporan dan sebagainya. Jika dilihat secara benar analisis terhadap perusahaan-perusahaan yang listing di bursa itu sebetulnya secara fundamental mereka masih tetap ada," ujarnya saat Media Gathering, Jumat (9/4).

Baca Juga

Menurutnya ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus infeksi Covid-19 pertama di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu, tekanan pada pasar saham terjadi cukup signifikan pada triwulan satu 2020. Meskipun pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) memasuki tren naik atau bullish pada periode 2-11 November 2020 pasca hasil pilpres AS yang dimenangkan oleh Joe Biden mampu mendorong sentimen positif ke bursa global dan regional.

Meskipun menguat, lanjut Yunita, belum melandainya kasus baru Covid-19 di Indonesia masih dapat berpotensi menimbulkan ‘shock’ bagi pergerakan pasar ke depan meskipun koreksi yang akan terjadi di pasar saham masih wajar. Tercatat IHSG dalam dua pekan terakhir memang sempat mengalami koreksi tapi kini sudah menghijau kembali.