Senin 12 Apr 2021 17:38 WIB

Perindo: Jelang Ramadhan, Harga Ikan Stabil

Terdapat sejumlah jenis ikan yang mengalami kenaikan harga, tetapi minim.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja memindahkan ikan teri yang ditangkap nelayan di Pelabuhan Muara Angke Jakarta, Rabu (7/4). Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan harga komoditas perikanan di Pasar Ikan Modern Muara Baru cenderung stabil dibandingkan dengan komoditas pangan lainnya di pasaran jelang Ramadhan.
Foto: WAHYU PUTRO A/ANTARA
Pekerja memindahkan ikan teri yang ditangkap nelayan di Pelabuhan Muara Angke Jakarta, Rabu (7/4). Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan harga komoditas perikanan di Pasar Ikan Modern Muara Baru cenderung stabil dibandingkan dengan komoditas pangan lainnya di pasaran jelang Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, harga komoditas perikanan di Pasar Ikan Modern Muara Baru cenderung stabil dibandingkan dengan komoditas pangan lainnya di pasaran jelang Ramadhan. Perum Perikanan Indonesia, selaku pengelola pasar ikan, memastikan tidak ada kenaikan yang signifikan jelang bulan suci umat Islam tersebut.

"Harga ikan dan hasil laut lainnya tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan," ujar Raenhat dalam siaran pers di Jakarta, Senin (12/4).

Baca Juga

Raenhat mengatakan, ada kenaikan harga ikan jenis tertentu tetapi kenaikannya sangat minim yakni hanya sekitar tiga persen sampai lima persen. Raenhat menyebut ikan yang mengalami kenaikan harga merupakan ikan konsumsi harian seperti kembung, layang, tongkol, cakalang dan salem.

Raenhat memerinci, ikan kembung harga semula Rp 34 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg. Selain itu, harga ikan tongkol yang awalnya Rp 24 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg.

"Kenaikan harga pada bulan puasa tidak meroket lantaran komoditas ikan sudah mengalami kenaikan harga pada Februari-Maret lalu dan harga ikan sudah terlampau tinggi," ucap Raenhat. 

Karena itu, lanjut Raenhat, kelonjakan harga tidak akan terjadi lagi kecuali ada kelangkaan jenis ikan tertentu. Raenhat menyampaikan ketersediaan ikan dan hasil laut lainnya di Pasar Ikan Modern Muara Baru mencukupi untuk masyarakat. Namun suplai ini tidak diimbangi dengan permintaan pasar.

Para pedagang mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pengunjung jelang ramadhan. Hal ini lantaran kebanyakan pembeli memilih mudik ke kampung halaman pada awal puasa untuk menghindari larangan pemerintah untuk mudik pada saat lebaran. Kendati begitu, pengunjung pasar ikan modern diprediksi normal pada pekan kedua bulan puasa.

"Seperti diketahui, harga ikan melonjak sejak awal Februari lalu. Tren peningkatan ini disebabkan oleh cuaca meliputi intensitas curah hujan yang tinggi. Pada saat itu, harga ikan terkatrol 14 persen hingga 25 persen. Bahkan ada kelangkaan ikan tertentu seperti ikan kembung, ikan cakalang, ikan kuwe dan ikan baby tuna," ungkap Raenhat.

Menilik ke harga komoditas hasil laut, lanjut Raenhat peningkatan tajam terdapat pada jenis udang, cumi dan kepiting sebesar 25 persen. Adapun harga udang yang biasanya Rp 120 ribu per kg menjadi Rp 160 ribu per kg. Harga cumi dan dari Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 80 ribu per kg. 

Selanjutnya harga ikan tongkol naik 14 persen dari Rp 21 ribu per kg menjadi Rp 24 ribu per kg, harga ikan bandeng naik 16 persen dari Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg. Harga ikan tenggiri lompat 18 persen dari Rp 53 ribu per kg menjadi Rp 65 ribu per kg.

Sementara itu, harga ikan bawal yang semula Rp 50 ribu per kg menjadi Rp 55 ribu per kg. Adapun ikan kembung yang biasanya Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg hingga Rp 40 ribu per kg. 

"Hingga saat ini, harga ikan masih stabil di kisaran angka tersebut. Tidak melonjak naik dan tidak pula menurun tajam," ungkap Raenhat. 

Kata Raenhat, Perum Perindo memprediksi harga ikan bakal turun pada H-7 lebaran. Pasalnya tangkapan nelayan mulai melimpah dan nelayan harus menghabiskan hasil tangkapnya agar pada saat lebaran tidak ada tanggungan stok ikan yang menumpuk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement