REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mencatat rekor kasus harian Covid-19 pada Rabu (14/4) dengan 184.372 kasus. Menurut Kementerian Kesehatan, total kasus di India kini mencapai 13,87 juta.
Sementara itu, 1.027 kematian dilaporkan dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah kematian mencapai 172.085 jiwa. Awal bulan ini, India melaporkan lebih dari 100 ribu kasus baru untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai tahun lalu. Kemudian, kasus harian terus mengalami peningkatan selama beberapa minggu terakhir.
Dengan situasi yang terus memburuk, banyak kota di negara itu telah mengumumkan aturan pembatasan untuk mengendalikan virus. Awal bulan ini, India melaporkan lebih dari 100 ribu kasus baru untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai tahun lalu.
Pada Selasa malam, negara bagian Maharashtra mengumumkan pembatasan ketat selama 15 hari ke depan. Di hari yang sama, India juga memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Sputnik V dari Rusia.
Pemerintah juga sudah memutuskan untuk mempercepat persetujuan untuk vaksin lainnya yang telah diberi otorisasi penggunaan darurat oleh regulator obat terpercaya di luar negeri. Awal pekan ini, India telah melampaui Brasil menjadi negara kedua paling terdampak di dunia dalam hal jumlah kasus setelah Amerika Serikat.
Meskipun terjadi lonjakan besar kasus, puluhan ribu orang berkumpul di negara bagian Uttarakhand Utara untuk merayakan festival keagamaan Hindu Kumbh Mela pada Rabu. Negara itu meluncurkan program vaksinasi sejak 16 Januari. Menurut data resmi, lebih dari 100 juta dosis vaksin telah diberikan sejauh ini.
Sementara itu, pakar kesehatan di India telah memperingatkan situasi serius jika jumlah kasus tidak segera dikendalikan.
"Situasinya sangat serius saat ini. Saya pikir keputusan tegas diperlukan untuk menghentikan penyebaran virus," jelas Digambar Behera, seorang spesialis penyakit paru, kepada Anadolu Agency.
"Di lapangan, kami melihat orang-orang tidak melakukan tindakan pencegahan seperti memakai masker. Ini harus segera dikendalikan. Jika tidak, situasinya akan terus memburuk," kata dia lagi.