REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Badan intelijen Israel pada Ahad (18/4) menginterogasi dan memeriksa Direktur Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar Al-Kiswani terkait melakukan pelecehan terhadap jamaah Palestina di situs suci Yerusalem.
Dilansir di Al Araby, Senin (19/4), polisi dan badan intelijen Israel sebelumnya telah menangkap Al-Kiswani. Selama Ramadhan, pasukan Israel telah menyerang jamaah dan mencegah adzan pada hari pertama bulan suci.
Pada Sabtu (13/4) pasukan Israel mengerahkan gas air mata dan granat kejut saat jamaah Palestina meninggalkan kompleks Al-Aqsa melalui pintu keluar Gerbang Damaskus. Pada hari pertama Ramadhan, warga Palestina menuduh Israel membobol empat menara masjid dan memotong kabel untuk mencegah panggilan shalat disiarkan melalui pengeras suara.
"Tindakan itu dilakukan setelah para pejabat Islam menolak untuk mematikan pengeras suara selama peringatan jatuhnya orang Israel di Tembok Barat yang berdekatan," kata Dewan Wakaf Mustafa Abu Sway.
Sementara itu, Yordania, penjaga situs Islam di Yerusalem, mengutuk apa yang disebut Israel sebagai pelanggaran "terang-terangan" terhadap status quo dan menuduhnya melakukan provokasi.
Masjid Al-Aqsa adalah situs paling suci ketiga dalam Islam. Itu diduduki oleh Israel bersama dengan sisa Yerusalem Timur Palestina selama perang Arab-Israel 1967.