REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Partai berkuasa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengusulkan pembentukan kelompok persahabatan parlementer dengan Mesir, Selasa (20/4). Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya Ankara untuk menormalkan hubungan dengan Kairo.
"Hari ini kami akan menyampaikan mosi ke kantor juru bicara parlemen untuk membentuk kelompok persahabatan antara Turki dan Mesir," kata Pemimpin parlemen partai AKP Erdogan, Bulent Turan dilansir dari Alarabiya, Selasa (20/4).
Hubungan antara kedua negara telah renggang sejak tentara Mesir menggulingkan Presiden Ikhwanul Muslimin Mohammed Mursi, sekutu Erdogan, pada 2013. Kairo menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Sementara Partai AK yang berakar dari Islamis Erdogan mendukung pemerintahan Mursi.
Banyak anggota Ikhwanul Muslimin dan pendukung mereka telah melarikan diri ke Turki sejak kegiatan kelompok itu dilarang di Mesir.
Bulan lalu, Turki mengatakan telah melanjutkan kontak diplomatik dengan Mesir. Namun, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari Selasa bahwa Turki tetap menentang Ikhwanul Muslimin yang dinyatakan sebagai teroris oleh Mesir.
"Kami menentang pernyataan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Ini adalah gerakan politik yang mencoba untuk berkuasa melalui pemilihan," kata Cavusoglu kepada penyiar Turki HaberTurk.
Mevlut mengatakan pekan lalu Turki akan mengirim delegasi ke Mesir pada awal Mei atas undangan Kairo, dan bahwa ia akan bertemu dengan mitranya dari Mesir Sameh Shoukry nanti.