REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- KN SAR Arjuna 229 bersiap siaga di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk membantu dalam pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali bagian utara pada Rabu (23/4).
"Rencana sementara nantinya KN SAR Arjuna 229 akan standby di Pelabuhan Tanjung Wangi sambil menunggu arahan untuk pergerakan apabila diperlukan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada dalam siaran pers di Kota Denpasar, Bali, Jumat (23/4).
Dia mengatakan, KN SAR Arjuna 229 telah menuju Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi pada Kamis (22/4) malam. Sekitar pukul 23.22 WITA, kapal lepas sandar dari Pelabuhan Benoa dengan 21 personel, termasuk ABK serta rescuer.
Di tempat berbeda sebanyak 10 rescuer dari Pos SAR Buleleng, Provinsi Bali, dilengkapi rigid inflatable boat (RIB) siaga di Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng. "Estimasi KN SAR Arjuna 229 tiba di Banyuwangi sekitar 11.22 WITA, sampai saat ini belum ditemukan kendala, pergerakannya selalu kami monitor, begitu pula kapal-kapal SAR lainnya yang turut diperbantukan," tutur Darmada.
Dia mengatakan, Basarnas telah menggerakkan kapal SAR sebanyak empat unit. Rencana dua unit akan siaga di Pelabuhan Tanjung Wangi dan dua lainnya menuju lokasi operasi SAR. "KN SAR Antasena 234 bergerak dari Surabaya dan KN SAR Arjuna 229 standby di Banyuwangi, sementara KN SAR Wisnu 103 bertolak dari Jakarta, begitu pula KN SAR Kamajaya berangkat dari Makassar," ujar Darmada.
Untuk personel yang terlibat secara keseluruhannya sekitar 76 orang dalam operasi SAR hilang kontaknya kapal selam KRI Nanggala-402 yang membawa kru 53 orang di perairan Bali. KRI Nanggala kala itu sedang melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul 04.00 WITA, melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor delapan.
Baca juga : Basarnas Bawa ROV Cari KRI Nanggala-402
Hal itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 WITA saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo. Saat ini sudah lima KRI dan satu helikopter Panther yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 orang. KRI Rigel (933) yang terlibat pencarian Sriwijaya Air juga ikut dikerahkan.