Senin 26 Apr 2021 09:20 WIB

Kabinda Papua Meninggal, Ini Penjelasan BIN

BIN menyebut Danny diserang oleh kelompok separatis dan teroris (KST) Papua.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur ketika kontak tembak dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Ahad (25/4) sekitar pukul 15.50 WIT.
Foto: Istimewa
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur ketika kontak tembak dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Ahad (25/4) sekitar pukul 15.50 WIT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) merilis kronologi kontak tembak yang membuat Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, gugur. Danny diserang kelompok separatis dan teroris (KST) Papua saat mengobservasi lapangan untuk mempercepat pemulihan keamanan. 

"Kehadiran Kabinda Papua di Kampung Dambet adalah dalam rangka observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pascaaksi brutal KST Papua di wilayah tersebut," ujar Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto, saat dikonfirmasi, Senin (26/4). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, kunjungan pimpinan tertinggi BIN Papua di lapangan juga dilakukan sebagai upaya meningkatkan moril dan semangat kepada masyarakat. Menurut Wawan, selama ini masyarakat setempat terganggu oleh kekejaman dan kebiadaban KST Papua. 

Wawan menerangkan, kejadian pengadangan dan penyerangan tersebut bermula saat patroli Satgas BIN bersama dengan Satgas TNI-Polri melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Ahad (25/4) sekitar pukul 15.50 WIT. Saat itu Satgas BIN dan Satgas TNI-Polri diadang oleh KST Papua. 

"Sehingga terjadi aksi saling tembak di sekitar gereja Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Akibat kontak tembak tersebut Kabinda Papua tertembak dan gugur sebagai pahlawan di lokasi kejadian," jelas dia. 

Dia menjelaskan, proses evakuasi dari lokasi kejadian telah dilakukan dan akan di bawa ke Timika yang kemudian diterbangkan ke Jakarta. Jenazah Danny akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata dan dinaikkan pangkatnya secara anumerta menjadi Mayor Jenderal. 

Baca juga : IYLC Institute: Naikkan Status KBB Papua Jadi Separatis

"Selain itu, Satgas BIN dibantu unsur keamanan lainnya terus melakukan pengejaran terhadap KST Papua tersebut," jelas dia. 

Wawan mengungkapkan, Danny dikenal sebagai sosok yang hangat dan berprestasi. Danny juga dikenal memiliki karir cemerlang di kesatuannya dan pekerja keras. Selama bertugas, almarhum juga dekat dengan masyarakat. Menurut Wawan, gugur di medan tugas adalah kebanggaan tertinggi insan intelijen. 

Dia mengatakan, gugurnya Kabinda Papua merupakan bentuk nyata pengorbanan BIN dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Insiden itu juga ia sebut menjadi simbol pengabdian BIN dalam menjalankan undang-undang, yaitu sebagai lini terdepan dalam sistem keamanan nasional. 

"Kejadian ini tidak akan menyurutkan mental dan moril insan Intelijen maupun aparat keamanan lainnya dalam memberantas segala ancaman nasional. BIN terus meningkatkan deteksi dini dan cegah dini terhadap KST Papua yang selama ini meresahkan masyarakat," kata dia.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement