REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis sektor pariwisata akan mulai pulih pada kuartal III tahun ini. Kemenparekraf menilai, program vaksinasi yang terus berjalan sangat membantu akselerasi pemulihan usaha di bidang pariwisata.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Kemenparerkaf, Kurleni Ukar, mengatakan, kinerja pariwisata pada kuartal I 2021 masih terbatas, baik untuk pasar wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara. Adapun pada kuartal II diperkirakan masih juga terbatas.
"Pariwisata dengan adanya vaksinasi dan kasus harian yang turun, kita harap akan pulih pada kuartal III. Kami sudah punya berbagai kebijakan di bidang pariwisata," kata Kurleni dalam webinar yang digelar Center of Reform on Economics Indonesia, Selasa (27/4).
Ia mengatakan, kebijakan yang sudah disiapkan yakni mengelola krisis, mitigasi dampak pandemi, akselerasi pemulihan, hingga menyiapkan program pasca pandemi. Hal itu semuanya ditujukan agar pelaku pariwisata di Indonesia bisa bangkit setelah pandemi berakhir.
Mengutip data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), kurun waktu Januari-Februari 2021, jumlah kunjungan wisman mencapai 254,23 ribu kunjungan. Angka itu turun sebesar 88,25 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2020 yang berjumlah 2,16 juta kunjungan. Seperti diketahui, penyebaran Covid-19 baru dinyatakan masuk dan berdampak besar mulai Maret 2020.
Lebih lanjut, Kurleni memaparkan, jumlah tenaga kerja pariwisata pada tahun ini juga diharapkan bisa mencapai angka 14,5 juta jiwa atau naik 3,98 persen dari tahun lalu. Sebagai gambaran, pada 2019, jumlah tenaga kerja pariwisata sudah mencapai 14,96 juta jiwa secara nasional. Itu artinya pada tahun lalu terdapat penurunan tenaga kerja sebanyak 6,67 persen atau sekitar 1 juta jiwa.
Selain itu, laju pertumbuhan subsektor yang berkaitan dengan industri pariwisata juga diyakini akan mulai tumbuh. Seperti misalnya transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makanan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam kesempatan berbeda mengatakan, terdapat perbaikan kunjungan wisatawan nusantara ke destinasi wisata di Indonesia. Terutama destinasi wisata Bali yang selama ini menjadi andalan sektor pariwisata nasional.
"Waktu kami awal tugas di Januari kunjungan per hari di level 2.000-2.500 kunjungan per hari, saat ini 4.000-4.500 kunjungan per hari rata-rata," kata Sandiaga.
Ia mengatakan, itu menjadi capaian yang baik seiring penerapan protokol kesehatan yang baik di Bali. Hal itu lantas memberikan rasa aman dan nyaman bagi calon wisatawan yang ingin mengunjungi Bali. Sandiaga menegaskan, rasa aman harus terus dimunculkan agar mobilitas di Bali bisa segera normal.
"Kita harus yakinkan langkah-langkah, siapkan zona hijau yang bukan lagi masuk wilayah zona merah. Ini harus disampaikan sebagai prioritas utama," katanya.