Rabu 28 Apr 2021 15:59 WIB

Disdik Jabar Buat Program Pengambilan Ijazah Siswa

Pekan pengambilan ijazah sebagai salah satu memperingati Hardiknas 2 Mei

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Siswa mengecek suhu tubuh sebelum masuk kelas saat kegiatan uji coba belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan di SMAN 2 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). ?Sebanyak 170 sekolah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai menggelar uji coba pembelajaran secara tatap muka mulai hari ini hingga 10 April 2021, dari jumlah 232 sekolah yang diusulkan hasil verifikasi dan validasi yang lolos berjumlah 170 sekolah.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Siswa mengecek suhu tubuh sebelum masuk kelas saat kegiatan uji coba belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan di SMAN 2 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). ?Sebanyak 170 sekolah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai menggelar uji coba pembelajaran secara tatap muka mulai hari ini hingga 10 April 2021, dari jumlah 232 sekolah yang diusulkan hasil verifikasi dan validasi yang lolos berjumlah 170 sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Pendidikan Jawa Barat berencana untuk menggelar Pekan Pengambilan Ijazah bagi para siswa SMA sederajat pada Mei 2021 mendatang. Hal itu sebagai upaya Disdik Jabar untuk memenuhi hak para siswa agar mendapatkan ijazah yang masih tertahan di sekolah.

Menurut Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, Pekan Pengambilan Ijazah tersebut pun sebagai salah satu cara memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2021 nanti. Selain itu, Pekan Pengambilan Ijazah ini pun bertujuan agar siswa yang telah mengenyam pendidikan tingkat SMA sederajat bisa memiliki ijazah untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan.

"Di Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei nanti, kita juga akan lakukan Pekan Pengambilan Ijazah bagi siswa dan orangtua yang merasa ijazahnya masih berada di sekolah silahkan diambil sendiri oleh orangtua atau siswa," ujar Dedi kepada wartawan, Rabu (28/4).

Dedi mengatakan, pola atau sistem Pekan Pengambilan Ijazah saat ini tengah dimatangkan oleh tim dari Disdik Jabar agar bisa berjalan dengan baik dan lancar. Dedi berharap, dengan adanya program itu menjadi para siswa yang telah selesai melakukan pendidikan di sekolah bisa mendapatkan ijazah.

"Kan mungkin ada yang mau melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, atau kebutuhan untuk melamar kerja. Jadi program ini kesempatan bagi para siswa untuk mengambil ijazahnya masih ada di sekolah," katanya.

Dedi mengaku, hingga kini masih ada laporan adanya ijazah yang ditahan pihak sekolah karena masalah administrasi. Namun ia memastikan, terutama sekolah negeri tidak diperbolehkan untuk menahan ijazah siswa ketika telah selesai melaksanaan pendidikan di sekolah tersebut.

"Kalau di negeri itu kan tidak ada pembayaran SPP, dan memang tidak boleh sama sekali menahan ijazah. Nah di swasta juga sama (tidak boleh menahan ijazah) meski itu dikelola misalnya oleh yayasan, namun pihak sekolah nanti berkomunikasi dan berususan dengan orangtua, jangan menahan ijazah, karena itu hak siswa," papar Dedi.

Selain itu, kata Dedi, Disdik Jabar pun kini tengah menyiapkan sistem bagi para orangtua siswa untuk melaporkan jika masih ada ijazah yang ditahan oleh pihak sekolah. Sistem tersebut nantinya akan menampung semua pengaduan dari orangtua siswa untuk ditindaklanjuti kepada pihak sekolah.

"Kita masih godok sistem tersebut agar bisa digunakan oleh orangtua siswa untuk melaporkan atau memberikan informasi terkait adanya ijazah yang ditahan oleh pihak sekolah. Sistem tersebut nanti akan dilaunching bertepatan pada Hari Pendidikan Nasional," papar Dedi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement