Sabtu 01 May 2021 11:18 WIB

Rencana Perdamaian Saudi dan Iran Angin Segar Dunia Muslim

Putra mahkota Arab Saudi mengatakan negaranya menginginkan hubungan baik dengan Iran.

Red: Ani Nursalikah
Rencana Perdamaian Saudi dan Iran Angin Segar Dunia Muslim. Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei.
Foto:

Adapun pakar tentang Iran, yang juga kepala jurusan Sastra Arab Universitas Indonesia, Bastian Zulyeno, mengatakan rencana perbaikan kerja sama Saudi-Iran masih terlalu awal. "Langkah ini masih terlalu kecil, ini langkah kecil pertama. Jadi masih belum bisa diprediksi ke depannya akan seperti apa," kata Bastian.

Menurut Bastian, perubahan pendekatan Arab Saudi terjadi karena negara itu telah banyak menghabiskan dana untuk membiayai pasukan pemerintah Yaman selama kurang lebih lima tahun. Penyebab lainnya adalah motif ekonomi dari Arab Saudi maupun Iran, kata Bastian.

Sebagai negara penghasil minyak terbesar di Timur Tengah, Iran dan Arab Saudi berkepentingan mengekspor minyak ke China guna mengurangi kerugian mereka akibat harga minyak yang beberapa tahun terakhir ini mengalami penurunan tajam.

Dengan melakukan perdamaian, kedua negara akan sama-sama diuntungkan oleh perdagangan minyak dengan China. Sementara China berkepentingan dengan dua negara penghasil minyak itu untuk membuka jalur sutra ke Eropa melalui Timur Tengah.

Dampak bagi dunia Muslim

Perubahan kebijakan kedua negara ini akan mempengaruhi tidak saja kawasan Timur Tengah, tetapi juga antarnegara-negara berpenduduk Muslim di dunia, seperti Indonesia dan Pakistan yang berpenduduk Muslim terbanyak di dunia. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyambut baik inisiatif perdamaian kedua negara Muslim itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement