Selasa 04 May 2021 20:47 WIB

Mualaf Renate Minta Dimakamkan di Turki Secara Islam

Renate sesuai hukum Jerman akan dikremasi namun ia berwasiat dimakamkan secara Islam

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
mualaf (ilustrasi)
Foto:

Ergin Cakir, yang membawa jenazah dari Jerman ke distrik Surmene Trabzon, mengenang kisah tentang tetangganya yang berpindah agama ke Islam.

"Renate dan keluarga kami berteman selama 40 tahun. Dia merasakan kehangatan dalam Islam karena persahabatannya dengan kami. Setelah melakukan penelitian yang intens, dia menyadari bahwa Islam adalah agama yang tepat untuknya. Dia pergi ke masjid, mencoba mempelajari Alquran, dan shalat. Dia mengubah nama Jermannya menjadi nama Arab-Turki 'Emine' dan menjalani kehidupan yang benar-benar damai setelah usia 40 tahun sebagai seorang Muslim yang taat meskipun dia menerima reaksi keras dari beberapa temannya," kata dia dilansir dari laman Daily Sabah pada Selasa (4/5).

Cakir mengatakan, keluarganya berbicara dengannya melalui telepon di hari-hari terakhirnya. "Jangan biarkan mereka membakar saya jika saya mati. Saya ingin dimakamkan di Turki," kata Baltaci memberikan pesan. 

Setelah mendengar kematian wanita Jerman itu, keluarga Cakir menelepon panti jompo untuk menanyakan apa yang mereka rencanakan. Setelah mengetahui bahwa Baltaci akan dikirim ke pemakaman tanpa nama di mana jenazahnya akan dikremasi, keluarga Turki tersebut memulai proses birokrasi yang sulit dalam memindahkan jenazahnya ke Turki.

"Tidak mudah untuk mengambil jenazah Bibi Emine. Kami menunggu persetujuan dari keluarganya dan lembaga jaminan sosial. Saya berbicara dengan putrinya di telepon. Dia berterima kasih kepada kami dan meminta dokumen yang menyatakan bahwa 'kami tidak akan memungut biaya'. Kami memberinya dokumen yang diperlukan dan meyakinkannya bahwa kami akan menanggung semua biaya pemakaman. Anggota asosiasi masjid kami membantu kami mengumpulkan uang dan kami membawa Bibi Emine ke Turki," kata anggota keluarga lainnya, Huseyin Cakir.

"Keluarga Cakir menelepon kami dari Jerman dan memberi tahu kami seorang wanita Muslim ingin dimakamkan di Turki. Mereka bertanya apakah kami bersedia menguburkannya, dan saya  berkata 'Kami menerimanya seperti ibu kami, seperti saudara perempuan kami.'  Kami belum pernah melihatnya tetapi dia menyentuh hati kami," kata Imam yang memimpin shalat jenazah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement