REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan proses pelarangan mudik berlangsung sangat dinamis. Menurutnya, per hari itu Polda Jawa Barat memutarbalikkan sekitar 11 ribu kendaraan. Jadi, selama dua hari terakhir sudah 22.000 yang putar balik karena ketahuan.
"Kendaraan yang diputar balik itu dari 64 ribu kendaraan yang dirazia atau diperiksa selama dua hari. Dan hikmahnya per hari ini laporan dari kepolisian lalu lintas lebih lengang karena mungkin pemberitaan terjadinya dinamika luar biasa kemarin itu membuat banyak yang mau mudik mengurungkan niat," ujar ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai rapat mingguan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (7/5).
Menurut Emil, pihaknya sudah menginstruksikan pasar-pasar dan mall agar betul-betul harus konsisten membatasi kapasitas. Jadi, ia mempersilahkan masyarakat untuk berbelanja kebutuhan tapi kapasitas itu harus disiplin sesuai aturan yang rata-rata di 50 persen.
"Kalau tidak hari Minggu hari Senin akan kompak selalu bersama-sama untuk menyemangati TNI Polri. Kami doakan untuk para petugas yang sedang berpuasa tapi sambil melakukan kegiatan ekstra ordinary melakukan pemeriksaan," katanya.
Emil mengatakan, masalah mudik ini dinamikanya pasti sangat berat dan sangat sulit. Oleh karena itu, ia berterima kasih ke kota/kabupaten yang telah mendukung dan menyediakan fasilitas puasa untum para petugas.
"Kami ingatkan masyarakat sekali lagi Jangan memaksakan diri mudik. Aturan semata-mata bukan melarang kemuliaan kebaikan mudik bertemu orang tua tapi situasi pandemi belum terkendali dan kasus membuktikan ya kita libur panjang maka Rumah Sakit melompat ke 80 persen kasus juga naik," jelasnya.
Saat ini, kata dia, keterisian Rumah Sakit hanya 36 persen. Itu menandakan trend turun ini harus dijaga dengan baik. "Dan kami juga mendoakan tahun depan Insya Allah kita bisa mudik normal," ucapnya.
Terkait penyekatan, menurut Emil, Polda Jabar sudah melaporkan dari 3 ratusan penyekatan Indonesia setengahnya itu ada di Jawa Barat. Yakni, terdiri dari dua puluhan di jalan tol dan jalan-jalan nasional. Sisanya, 130 jalan lokal arteri. Semua potensi-potensi ke arah zona putih itu ditutup. "Contohnya, yang paling ramai di Priangan kan nggak ada. Tasikmalaya, Garut itu di Gentong juga juga dilakukan penyekatan luar biasa," paparnya.
Emil menegaskan, sudah diputuskan aglomerasi hanya diizinkan untuk produktifitas tapi tak boleh alasan mudik. Untuk mudik, dilarang semua. "Dilarang mengadakan open house ya. Kita masih dalam situasi sulit jadi salaman cukup lewat HP, karena situasi belum terkendali," katanya.