REPUBLIKA.CO.ID, Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam berhasil menarik perhatian dunia atas setidaknya dua hal, yaitu: keberhasilan dalam penanganan Covid-19 dan perkembangan pesat sosial-ekonominya. Dalam hal ini, menarik juga untuk mengetahui bagaimana umat Islam hidup di Vietnam, khususnya dalam menjalankan ibadah dan kegiatan selama bulan suci Ramadhan.
Hoi Giao di Vietnam
Secara umum, pemerintah Vietnam mengakui sejumlah agama dan kepercayaan sehingga memperbolehkan aktivitas ibadah masing-masing agama dan kepercayaan tersebut. Dalam Bahasa Vietnam, Islam disebut dengan Hoi giao yang merupakan salah satu agama yang diterima dan dipraktekkan oleh masyarakat minoritas di beberapa daerah tertentu, khususnya Vietnam Tengah dan Selatan.
Hal ini terkait dengan jejak sejarah masa lalu Islam di Vietnam pada Kerajaan Islam Champa. Pada abad ke-10, kerajaan Islam Champa di Vietnam memiliki luas wilayah yang melingkupi wilayah yang kini dikenal dengan provinsi Quang Nam, Quang Ngai, Binh Dinh, Phu Yen, Khanh Hoa, Ninh Thuan dan Binh Thuan.
Komunitas Islam Vietnam terdiri atas dua aliran yaitu Cham Bani dan Cham Islam. Cham Bani merupakan kelompok minoritas Vietnam yang memeluk agama Islam yang dimodifikasi dengan kepercayaan leluhur dan budaya. Sedangkan Cham Islam merupakan komunitas Islam pembaharuan di Vietnam yang mempraktikkan ibadah sesuai dengan ahlussunnah wal jamaah atau selayaknya kaum Muslim di Indonesia.
Berdasarkan informasi dari Vietnam Government Committee for Religious Affairs, pada 2019 terdapat sekitar 30 ribu Muslim Cham Islam dan 50 ribu penganut Cham Bani di Vietnam. Komunitas Cham Bani rata-rata tinggal di provinsi Ninh Thuan dan Binh Thuan, sedangkan Muslim Cham Islam banyak ditemukan di provinsi Ninh Thuan (berbeda lokasi dengan Cham Bani yang tinggal di provinsi yang sama), An Giang, Tay Ninh, Dong Nai, dan Ho Chi Minh City.
Hingga 2019, tercatat sebanyak 41 masjid dan 19 surau telah dibangun di seluruh Vietnam. Dari 41 masjid di Vietnam tersebut, terdapat satu masjid yang dibangun Muslim India yang berdagang di Vietnam Utara di abad ke 18. Pada waktu itu, terdapat sekitar 1.000 Muslim India yang menetap di Vietnam utara dan mendirikan pabrik tekstil serta berdagang sutra dan pakaian di Hang Do Street, distrik Hoan Kiem.
Pada 1885, komunitas Muslim India yang merupakan saudagar dan pedagang mengumpulkan uang dan membangun masjid seluas 700 m2 di Hang Luoc distrik Hoan Kiem, Hanoi yang disebut dengan Al Noor Mosque. Al Noor Mosque merupakan satu-satunya masjid yang berada di Hanoi, wilayah Vietnam Utara.