REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai melihat pertumbuhan konsumsi listrik pada kuartal I 2021. PLN optimistis ini sebagai sinyal positif yang diharapkan pada penghujung 2021 pertumbuhan konsumsi bisa kembali membaik.
Direktur Regional PLN Bagian Jawa Madura Bali Haryanto WS memerinci, pertumbuhan listrik khususnya di Jakarta memang masih rendah atau tumbuh 0,7 persen di kuartal pertama ini dibandingkan kuartal pertama tahun 2020. Namun, di daerah seperti Jabar yang punya banyak industri punya pertumbuhan listrik sebesar 6 15 persen.
"Memang kalau di Jakarta ini dikatrol dari pertumbuhan di sektor rumah tangga. Sedangkan di Jabar pertumbuhan dari sektor industri sudah mulai terasa," ujar Haryanto secara virtual, Selasa (11/5).
Sedangkan di wilayah Jateng, kata Haryanto, pertumbuhan memang masih ditumpu dari rumah tangga. Kenaikan konsumsi sudah terasa 11 persen dibandingkan kuartal I 2020.
"Tapi memang yang masih rendah seperti di Jatim itu pertumbuhannya masih enam persen kuartal I ini dibandingkan kuartal I tahun lalu," ujar Haryanto.
Sedangkan Bali, menurut Haryanto merupakan wilayah yang sangat terdampak dari pandemi ini. Pertumbuhan listrik di Bali hingga saat ini masih minus bahkan mencapai minus 20 persen.
"Kita masih terus memantau tren ke depan seperti apa. Kami masih terus menganalisis bagaikana kontribusi kenaikan ini dari segmen tarif. Tapi dari data umum kenaikan di rumah tangga akan terus tumbuh. Industri juga naik. Usaha juga naik," ujar Haryanto.