Selasa 11 May 2021 23:16 WIB

Masuk Kota Cirebon, Pemudik Diminta Isolasi Mandiri  

Rumah sakit di Cirebon diminta menambah ruang isolasi 25 persen.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi.
Foto: Dok Pemkot Cirebon
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Pemerintah pusat melarang masyarakat untuk mudik pada momen Lebaran ini. Meski demikian, Pemerintah Kota Cirebon tetap mewaspadai adanya warga dari luar daerah yang tetap memaksakan mudik dan bisa lolos dari penyekatan.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi meminta pemudik yang masuk Kota Cirebon untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, warga dari luar daerah itu juga diminta melakukan isolasi mandiri terlebih dulu sebelum berkumpul dengan keluarga. “Pengawasannya ada di tingkat RT dan RW,” kata Agus, Selasa (11/5).

Baca Juga

Agus mengatakan, pengurus RT dan RW di Kota Cirebon akan mendata warga yang baru datang dari luar daerah. Data tersebut nantinya dilaporkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan dan kecamatan.

Sebagai upaya mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19, Agus mengatakan, sejumlah rumah sakit di Kota Cirebon sudah diminta untuk menambah ruang isolasi. “Saat ini tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit antara 30 hingga 100 persen,” kata dia.

Agus mengatakan, kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon sudah diminta agar rumah sakit dapat menambah ruang isolasi sekitar 25 persen. Meski ada penambahan kapasitas ruang isolasi, ia berharap tidak sampai terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement