Jumat 14 May 2021 08:02 WIB

Usai Idul Fitri, Mari Amalkan Puasa Sunah Syawal

Nabi SAW bersabda, siapa yang berpuasa Syawal, seakan-akan puasa setahun penuh.

Puasa Syawal adalah salah satu sunah Nabi SAW. (ilustrasi)
Foto: republika
Puasa Syawal adalah salah satu sunah Nabi SAW. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan baru saja berlalu. Kini, umat Islam menyambut datangnya bulan Syawal. Pada bulan ini, salah satu amalan yang disunahkan adalah berpuasa.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari berpuasa di bulan Syawal, ia seakan-akan berpuasa setahun penuh."

Baca Juga

Menurut jumhur ulama, puasa sunah Syawal idealnya dilakukan setelah hari raya Idul Fitri, yakni pada 2 hingga 7 Syawal. Bagaimanapun, seorang Muslim boleh saja berpuasa sunah Syawal di luar rentang waktu tersebut. Boleh pula melakukannya dengan tidak berurutan, asalkan total puasanya terhitung selama enam hari. 

Mengutip keterangan Syekh Muhammad Nawawi al- Bantani dalam Syarh Muslim, "Ulama mazhab Syafi'i berpandangan bahwa puasa enam hari pada Syawal paling utama/afdal dilaksanakan secara berturut-turut setelah Idul Fitri. Namun, jika tidak secara berturut-turut (setelah Idul Fitri) atau dilaksanakan hingga akhir Syawal pun tetap akan mendapatkan keutamaan puasa Syawal sepanjang sebelumnya telah melaksanakan puasa Ramadhan."

Menurut Ibnu Rajab al-Hambali, keutamaan puasa enam hari pada Syawal antara lain menggenapkan pahala puasa Ramadhan menjadi setahun penuh. Selain itu, kedudukan puasa sunah pada Sya'ban dan Syawal ter hadap puasa Ramadhan untuk menutupi kekurangan yang mungkin terjadi pada pelaksanaan puasa Ramadhan.

Melakukan puasa Syawal merupakan tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Jika Allah menerima amalan seorang hamba, maka Dia akan menunjukkan atau menuntun untuk melakukan amalan shalih lainnya, diantaranya puasa Syawal. Hal ini seperti perkataan sebagian salaf:

مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا

“ Diantara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan diantara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya “.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement