REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para kepala daerah di wilayah aglomerasi melakukan pemetaan daerahnya. Terutama di kawasan yang berpotensi terjadi penumpukan penumpang kendaraan umum untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
"Melihat pelajaran yang terjadi di Pelabuhan Kali Adem dan Stasiun Manggarai yang terjadi penumpukan penumpang, saya minta kepada kepala daerah aglomerasi harus memetakan potensi penumpukan penumpang terjadi," kata Budi, di Stasiun Manggarai, Jumat (14/5).
Hal itu dikatakan Menhub Budi Karya setelah meninjau Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, dan Stasiun Manggarai yang ternyata terdapat penumpukan penumpang sehingga tidak mengindahkan protokol kesehatan (prokes). Menhub mengatakan di Pelabuhan Kali Adem tercatat ada 1.676 orang berlayar ke Pulau Seribu dan jumlah itu sangat besar, sehingga terjadi penumpukan penumpang dan tidak dilakukan jaga jarak.
"Saya sudah sampaikan ke Pak Doni (Kepala Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo) minta ditambah fasilitas rapid antigen dan petugas. Pergerakan penumpang kapal ini harus dilakukan dengan pengelolaan lebih baik," katanya.
Sementara di Stasiun Manggarai, Budi Karya juga kecewa karena penumpang kereta komuter dalam satu gerbong cukup padat. Commuter line bahkan hingga diisi lebih dari 70 orang per gerbong.
Menurut catatan, dalam 3-4 hari terakhir ini tercatat lebih 200 ribu penumpang tiap hari. Pada Sabtu dan Ahad jumlah penumpang diperkirakan mencapai puncaknya sebanyak 300-400 ribu penumpang.
"Saya perintahkan PT KCI lebih profesional dalam mengelola penumpang kereta komuter dan mulai besok sudah harus ada perbaikan," katanya.
Melihat dua lokasi itu yakni Pelabuhan Kali Adem dan Stasiun Manggarai, yang penumpangnya tidak menjaga prokes, Menhub sekali lagi meminta para kepala daerah di wilayah aglomerasi bisa memetakan lokasi yang akan terjadi penumpukan penumpang. Wilayah aglomerasi adalah kawasan perkotaan atau kabupaten yang saling terhubung dalam kesatuan wilayah.
Di Indonesia ada delapan wilayah aglomerasi, yaitu pertama Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo; Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek); Bandung Raya; dan Semarang, Kendal, Demak, Ungaran, dan Purwodadi. Selain itu, aglomerasi Yogyakarta Raya; Solo Raya; Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, dan Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusila); dan Makassar, Sungguminasa, Takalar, dan Maros.