Rabu 19 May 2021 06:20 WIB

Kasus Aktif Covid-19 Turun 50 Persen dari Angka Tertinggi

Perkembangan kasus pekan ini belum menunjukan dampak dari libur Lebaran dan mudik.

Rep: Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Satgas Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengendalian Covid-19 di Indonesia melanjutkan tren perbaikan meski ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan. Perbaikan ini terutama jika dilihat dari angka kasus aktif Covid-19 yang terus menurun. 

Jumlah kasus aktif per Selasa (18/5) sebanyak 87.514 orang. Angka ini turun lebih dari 50 persen dibanding capaian tertingginya pada 5 Februari 2021 dengan 176.672 kasus aktif (orang). Penurunan kasus aktif ini memang terjadi setelah kebijakan PPKM mikro diberlakukan. 

Baca Juga

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga mencatat terjadinya penurunan kasus positif mingguan yang sebesar 28,4 persen pada pekan ini dibandingkan pekan sebelumnya. Selain itu, terjadi penurunan kasus kematian sebesar 11,1 persen.

“Kedua hal ini adalah perkembangan yang baik, namun sayangnya juga diiringi penurunan kesembuhan sebesar 12,5 persen dibandingkan minggu sebelumnya,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/2).

photo
Pemakaman khusus COVID-19 TPU Gandus Hills, Palembang, Sumatera Selatan. - (ANTARA/Nova Wahyudi)

Terkait angka kematian, ada catatan merah yang perlu jadi perhatian pemerintah. Grafik kematian harian yang terus menanjak dalam satu bulan terakhir. Pada Selasa (18/5), dilaporkan ada 172 orang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 sedangkan pada Senin (17/5) dilaporkan 212 kematian. 

Angka kematian sebenarnya sempat cukup konsisten menurun sejak awal Februari sampai awal April. Pada periode ini, frekuensi laporan kematian harian di bawah 100 orang cukup tinggi. Namun sejak pekan kedua April sampai hari ini, jarang ada lagi laporan kematian di bawah 100 orang per hari. 

Satgas mencatat kenaikan kematian tertinggi tercatat terjadi di Sulawesi Utara naik 24 kasus, Kalimantan Tengah naik 19 kasus, Jawa Tengah naik 19 kasus, Kepulauan Riau naik 13 kasus, dan Lampung naik 12 kasus. 

Terkait kasus harian, kemarin dilaporkan ada 4.185 kasus baru Covid-19. Terhitung sejak 12 Mei 2021 atau H-1 Lebaran, jumlah kasus konfirmasi positif harian selalu di bawah 5.000 orang. 

Bahkan pada 14-15 Mei, jumlah kasusnya hanya 2.000-an orang per hari. Namun, penurunan angka kasus tersebut dibarengi dengan anjloknya kapasitas testing yang disebabkan banyaknya laboratorium libur Lebaran. 

Dari penambahan kasus kemarin, Jawa Barat menyumbang angka tertinggi yakni 1.119 kasus baru. Posisi kedua ditempati Jawa Tengah dengan 561 kasus. Menyusul kemudian, Riau dengan 321 kasus, Sumatra Barat dengan 230 kasus, dan Jawa Timur dengan 227 kasus. DKI Jakarta yang biasanya ada di posisi puncak, Selasa (18/5) kemarin berada di urutan keenam dengan 219 kasus baru.

Satgas juga mencatat, kenaikan kasus positif tertinggi terjadi di Jawa Tengah yang sebesar 148 kasus, Kepulauan Riau naik 57 kasus, Sumatera Utara naik 38 kasus, Sulawesi Utara naik 18 kasus, dan Sulawesi Barat naik 5 kasus.

photo
Calon penumpang membawa barang bawaan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa (18/5/2021). - (Antara/Fikri Yusuf)

Wiku mengatakan, kenaikan kasus positif maupun kematian ini didominasi oleh provinsi dari luar Pulau Jawa. Hal ini pun perlu menjadi perhatian bagi provinsi-provinsi tersebut agar dapat terus meningkatkan penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Provinsi-provinsi tersebut, tambah dia, juga tercatat mengalami kenaikan kasus bahkan sebelum terjadinya efek libur Idulfitri dan juga mudik. Kendati demikian, perkembangan kasus pada pekan ini belum menunjukan dampak dari libur Lebaran dan juga mudik.

“Untuk itu, jangan terlena dengan kasus positif dan kematian yang menurun di minggu lalu,” tambah dia.

Wiku pun mengingatkan, bagi masyarakat yang baru saja kembali dari bepergian agar melakukan karantina mandiri selama 5x24 jam sebagai bentuk tanggungjawab terhadap orang-orang di sekitarnya. 

"Terutama bagi kantor-kantor yang pegawainya melakukan perjalanan antar batas daerah selama lebaran dan libur Idul Fitri. Agar mewajibkan pegawainya melakukan karantina mandiri sebelum kembali ke kantor," ucap dia. 

Agar karantina mandiri para pelaku perjalanan ini berjalan efektif, Wiku meminta seluruh posko desa dan kelurahan agar memantau masyarakat yang kembali dari mudik. Menurut Wiku, perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini pun sudah berangsur membaik. 

Hal ini dilihat dari jumlah kasus aktif yang terus menurun hingga mencapai di bawah 90 ribu kasus. Sementara jumlah pasien sembuh juga terus meningkat hingga mencapai 1.606.611 orang. Untuk kasus kematian, terdapat 48.305 kasus di Indonesia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement