REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan perekonomian Indonesia menunjukkan tren pemulihan secara berlanjut, meskipun masih mengalami kontraksi 0,74 persen (yoy) pada kuartal I 2021. Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan tren pemulihan yang berlanjut didukung oleh front loading stimulus, belanja modal pemerintah dan meningkatnya ekspor sejalan dengan meningkatnya harga komoditas global.
“Kuartal I 2021 ekonomi Indonesia terkontraksi 0,74 persen (yoy). Meski masih kontraksi, namun secara umum perekonomian Indonesia menunjukkan tren pemulihan berlanjut,” ujarnya berdasarkan riset Bank Mandiri seperti dikutip Kamis (20/5).
Dia menjelaskan berbagai indikator kondisi ekonomi terus menunjukkan perbaikan seperti tingkat kepercayaan masyarakat yang mulai pulih yaitu pada Maret hingga April didorong menurunnya kasus harian Covid-19 dan berlanjutnya vaksinasi.
Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada April 2021 kembali ke level optimistis tercermin dari jumlah frekuensi dan nilai yang ditransaksikan, sehingga menandakan peningkatan ekspektasi konsumen kepada kondisi ekonomi ke depan yang optimistis.
“Pulihnya kepercayaan masyarakat memicu meningkatnya belanja konsumen menjelang perayaan Lebaran,” ucapnya.
Tak hanya itu aktivitas investasi turut menunjukkan pemulihan yaitu melalui indikasi meningkatnya impor bahan baku dan barang modal masing-masing 10,2 persen (yoy) dan 11,5 persen (yoy) pada kuartal I 2021 serta impor bahan baku dan barang modal yang sudah tumbuh positif.
“Aliran investasi langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) periode kuartal I 2021 juga menunjukkan pertumbuhan positif yakni 14 persen,” katanya.
Panji menyebut pulihnya konsumsi dan investasi ini akan mampu menopang pemulihan ekonomi ke depan, sehingga tahun ini diproyeksikan pertumbuhan positif.
”Itu tiga sinyal yang kita yakini dan harapkan continue ke tiga kuartal ke depan, sehingga laju perekonomian positif,” ucapnya.