REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Direktur Utama PT Biofarma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, vaksinasi gotong royong sudah dijalankan sejak 18 Mei. Sebanyak lebih dari 69 ribu dosis vaksin Sinopharm sudah diberikan kepada perusahaan yang mengikutinya.
"Ada 69.730 dosis ini sudah diberikan vaksinasi kepada perusahaan yang terlibat. Kami harap tahap pertama 500 ribu dapat dipercepat bulan Juni," ujar Honesti dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Kamis (20/5).
Selain vaksin Sinopharm, vaksin gotong royong juga menggunakan CanSino yang merupakan buatan China. Vaksin tersebut menggunakan platform adenovirus dan akan mulai dikirimkan pada Juni 2021.
"Dijadwalkan tiga juta dosis akan dikirim bulan Juli sampai September, dan sisanya dikirim pada Q4 2021," ujar Honesti.
Honesti mengungkapkan, pihaknya menargetkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) keluar sebelum vaksin CanSino dikirim ke Indonesia. "EUA kita lakukan rolling submission ke BPOM. Sebelum vaksin datang kita sudah dapat EUA-nya dari BPOM," ujar Honesti.
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, pelaksanaan vaksin gotong royong mendapat respons positif dari dunia usaha. Ia mengungkap, sudah 22 ribu lebih perusahaan yang terdaftar untuk melaksanakan vaksinasi gotong royong tersebut.
"Itu terbukti dari begitu banyaknya perusahaan, sekarang ada kurang lebih 22.736 perusahaan yang mendaftar dan lebih dari 10 juta orang," ujar Rosan meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong ke para pekerja di PT Unilever Indonesia, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, yang disiarkan secara virtual, Selasa (18/5).
Rosan berharap pelaksanaan vaksin gotong royong ini sejalan dengan ketersediaan vaksin sehingga bisa berjalan lancar. Dengan begitu, hal itu dapat menyukseskan program vaksinasi nasional dan target kekebalan komunitas atau herd immunity sebesar 182 juta orang di Indonesia.
"Karena vaksin ini merupakan salah satu faktor dominan yang akan memberikan dampak positif untuk sektor kesehatan dan juga akan berdampak positif pada pemulihan perekonomian kita. Jadi, dampaknya sangat besar dan dunia usaha, dalam hal ini Kadin dan seluruh asosiasi, kita bersama-sama dengan pemerintah," kata Rosan.