REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan tentang perilaku anti-Semit dalam aksi solidaritas terhadap Palestina yang digelar di sejumlah kota di negara tersebut. Dia pun memperingatkan tentang ganjaran sanksi yang dapat diterima warganya jika melakukan atau menunjukkan sikap semacam itu.
"Mereka yang membenci orang Yahudi di jalan, mereka yang menghasut kebencian rasial melanggar hukum dasar kita. Tindakan seperti itu harus dihukum berat," kata Merkel dalam saluran podcast mingguannya pada Sabtu (22/5), dikutip laman Al Arabiya.
Aksi solidaritas terhadap Palestina telah digelar di beberapa kota di Jerman. Slogan-slogan bernada anti-Semit dilontarkan sejumlah peserta aksi di berbagai daerah. Ada pula di antara mereka yang membakar bendera Israel dan melemparkan batu ke pintu masuk sinagoge.
Di Berlin, aksi unjuk rasa berujung bentrok. Sekitar 60 warga ditangkap, sementara 100 personel kepolisian mengalami luka-luka. Aksi solidaritas terhadap Palestina diagendakan masih bakal berlangsung akhir pekan ini.
Dalam pertempuran terbaru yang berlangsung di Jalur Gaza selama 10 hari, yakni pada 10-20 Mei, Jerman menunjukkan dukungan kepada Israel. Berlin menolak mengeluarkan kecaman atas agresi yang dilancarkan Israel ke Gaza.
Jerman memang memiliki beban sejarah Holocaust yang terjadi pada era Perang Dunia II. Pihak berwenang di sana mengkhawatirkan kebangkitan anti-Semitisme dari kalangan sayap kanan. Kekhawatiran muncul sejak percobaan serangan terhadap sebuah sinagoge di kota timur Halle oleh penyangkal Holocaust neo-Nazi pada Oktober 2019.
Saat ini Jerman memiliki ratusan ribu komunitas Yahudi. Sebagian besar berasal dari wilayah bekas Uni Soviet.