REPUBLIKA.CO.ID, MINSK - Isolasi Belarusia semakin dalam karena pesawat komersial menghindari wilayah udaranya, Selasa (25/5). Uni Eropa (UE) memberlakukan sanksi baru dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyesalkan penangkapan tokoh oposisi dengan memaksa pesawat berhenti di negara itu.
Setelah penahanan paksa Raman Pratasevich, dia terlihat dalam klip video singkat yang ditayangkan di televisi pemerintah Belarusia pada Senin (24/5) malam. Dia berbicara dengan cepat mengakui beberapa tuduhan yang telah dilontarkan pihak berwenang Belarusia terhadapnya.
Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB Rupert Colville mengatakan penampilan Pratasevich kemungkinan besar tidak secara sukarela dan wajahnya tampak memar. Meskipun sulit untuk membedakan kondisinya dari rekaman.
Colville mengecam pengalihan pesawat itu sebagai penyalahgunaan kekuasaan negara yang pantas mendapatkan kecaman terkuat. "Episode menakjubkan ini merupakan fase baru dalam kampanye represi otoritas Belarusia terhadap jurnalis dan masyarakat sipil secara umum," katanya.
Jurnalis dan aktivis berusia 26 tahun itu ditangkap akhir pekan lalu. Penangkapan itu diwarnai kontroversi karena pengawas penerbangan Belarusia memberi tahu awak pesawat jet Ryanair bahwa ada ancaman bom terhadap penerbangan itu dan memerintahkannya untuk mendarat.
Sebuah jet tempur MiG-29 Belarusia mengawal pesawat komersil itu atas perintah Presiden Alexander Lukashenko. Dia telah memerintah negara itu dengan tangan besi selama lebih dari seperempat abad.
Pengalihan dan penangkapan tersebut menimbulkan keterkejutan dan kemarahan yang meluas. Para pemimpin UE mengambil tindakan yang sangat cepat sebagai tanggapan usai pertemuan puncak pada Senin.
Sebagai tanda bahwa ketegangan tetap tinggi, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menggambarkan pengalihan penerbangan Ryanair sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak dapat diterima. Ia menyambut tanggapan UE.
"Ini adalah pembajakan negara dan menunjukkan bagaimana rezim di Minsk menyerang hak-hak dasar demokrasi dan menindak kebebasan berekspresi dan media independen," katanya.
Pemimpin UE setuju untuk melarang maskapai penerbangan Belarusia menggunakan wilayah udara dan bandara dari 27 negara. UE pun menjatuhkan sanksi pada pejabat yang terkait dengan pengalihan penerbangan tersebut.