REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menerima pasokan bahan baku delapan juta dosis vaksin Sinovac asal Cina dalam bentuk bulk yang nantinya akan segera diproses di fasilitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma. Ini adalah kedatangan tahap ke-13 dari komitmen vaksin Covid-19 melalui skema perjanjian bilateral maupun multilateral.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Hasbullah Thabrany menyambut baik kedatangan 8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Dia pun mengapresiasi kebijakan pemerintah mendatangkan vaksin.
"Alhamdulillah, tentunya kita menyambut sangat positif dan mengapresiasi upaya pemerintah untuk terus berupaya mendatangkan vaksin di Indonesia. Saya kira pelaksanaan vaksinasi semakin cepat semakin bagus, karena vaksinasi ini menjadi kunci untuk pemulihan kesehatan masyarakat dan ekonomi nasional," ujar Hasbullah di Jakarta kepada wartawan, Rabu (26/5).
Hasbullah menambahkan, kedatangan bahan baku vaksin dari berbagai sumber ini juga menumbuhkan semangat bersama untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Meski demikian, kata Hasbullah, persoalannya kedepan adalah pemerintah harus memastikan bahan baku vaksin sesuai dengan target.
Pasalnya, Indonesia tidak memiliki sumber vaksin, sehingga bergantung dengan negara yang memproduksi vaksin seperti China, India, dan Amerika. "Kalau di akhir tahun ini sudah setengah penduduk Indonesia yang telah di vaksinasi maka itu menjadi prestasi yang luar biasa dari pemerintah," ujar Hasbullah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, pemerintah selalu menjaga ketersediaan vaksin, sehingga pelaksanaan vaksinasi bisa sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
"Vaksin yang sudah diterima Sinovac 3 juta dosis, Astrazeneca 6,4 juta, Sinopharm 1 juta, dan dengan kedatangan tahap 13 Sinovac 8 juta, maka total 83,9 juta dosis vaksin," kata Menko Airlangga saat menyambut kedatangan vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (25/5).
Menurut Airlangga, pemerintah berupaya menjamin keamanan, mutu, dan khasiat vaksin Covid-19. Sehingga, kualitas vaksin tidak perlu ada keraguan masyarakat dalam menerima vaksin.
"Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh BPOM yang sudah mendapatkan pertimbangan dari para ahli ITAGI dan WHO. Bapak Presiden Joko Widodo juga menyebut vaksinasi Covid-19 adalah game changer, yaitu salah satu langkah krusial menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi Covid-19," jelasnya.