Kamis 27 May 2021 16:35 WIB

China Minta Semua Lab Dunia Dicek untuk Ungkap Asal Covid

Kedubes China di AS minta semua laboratorium di dunia harus diperiksa

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kedutaan Besar China di Amerika Serikat (AS) mengatakan, mempolitisasi asal-usul Covid-19 akan menghambat penyidikan dan laboratorium seluruh dunia harus ikut diperiksa, Kamis (27/5). Pernyataan ini muncul setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan komunitas intelijen terpecah tentang pertama kali virus itu muncul.

"Beberapa kekuatan politik telah terpaku pada manipulasi politik dan (permainan menyalahkan)," ujar Kedutaan Besar China.

Baca Juga

China mengaku mendukung studi komprehensif dari semua kasus awal Covid-19 yang ditemukan di seluruh dunia dan penyelidikan menyeluruh terhadap beberapa pangkalan rahasia dan laboratorium biologis di seluruh dunia. "Sangat jelas mereka mencoba menginternasionalkan jalan keluar dari kemacetan yang mereka hadapi," kata rekan senior di lembaga think-thank Dewan Atlantik, Jamie Metzl.

China juga terus menunjukkan kemungkinan Covid-19 berasal dari negara lain dan masuk melalui makanan beku yang terinfeksi atau melalui jaringan perdagangan satwa liar China tenggara. Media bagian dari kelompok surat kabar Partai Komunis yakni People's Daily dan Global Times mengatakan teori kebocoran laboratorium akan diselidiki lebih lanjut. AS juga harus mengizinkan penyelidik masuk ke fasilitasnya sendiri.

"Pandemi dimulai di China. Mari kita mulai dengan penyelidikan lengkap di sana dan kembangkan seperlunya. Singkatnya, ini (pernyataan dari kedutaan) adalah penghinaan yang keterlaluan bagi setiap orang yang telah meninggal akibat tragedi mengerikan ini dan keluarganya," kata Metzl yang tergabung dalam lembaga yang bergerak untuk penyelidikan independen baru.

Ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap untuk memulai penyelidikan tahap kedua tentang asal-usul Covid-19, China berada di bawah tekanan untuk memberikan akses lebih banyak kepada penyelidik internasional. Beberapa laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa virus itu bocor dari laboratorium yang mengkhususkan diri dalam penelitian virus corona di kota Wuhan.

China telah berulang kali membantah bahwa laboratorium itu bertanggung jawab. Pemerintah mengatakan bahwa AS dan negara lain berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri untuk menahan virus.

Sebuah studi gabungan China-WHO yang diterbitkan pada Maret mengatakan bahwa sangat tidak mungkin SARS-CoV-2 bocor dari laboratorium. Laporan itu menambahkan bahwa kemungkinan besar virus menyebar dari kelelawar ke manusia melalui spesies perantara yang belum teridentifikasi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement