Jumat 28 May 2021 19:36 WIB

Kopti Jabar tak Masalahkan Aksi Mogok Pengrajin Tahu & Tempe

Aksi mogok didasari oleh kenaikan harga terus menerus di atas Rp 10 ribu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kopti Jabar Tak Masalahkan Aksi Mogok Pengrajin Tahu & Tempe (ilustrasi).
Foto: bayu adji p
Kopti Jabar Tak Masalahkan Aksi Mogok Pengrajin Tahu & Tempe (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakopti) Jawa Barat tidak mempermasalahkan aksi mogok produksi yang dilakukan pengrajin tahu dan tempe pada Jumat (28/5) hingga Ahad (30/5) mendatang. Mogok dilakukan akibat harga kacang kedelai yang tinggi dan merugikan pengrajin.

"Aksi mogok didasari oleh kenaikan harga terus menerus di atas Rp 10 ribu makanya kawan paguyuban dan individual libur produksi dan juga sebagai media bagi mereka untuk menaikkan harga tahu dan tempe mereka," ujar Asep Nurdin, Ketua Gakopti Jabar dan Kopti Kota Bandung saat ditemui, Jumat (28/5).

Ia menuturkan, bagi organisasi Kopti tidak melakukan aksi mogok produksi. Namun, pihaknya mempersilahkan bagi pengrajin atau individual yang akan melakukan aksi mogok.

"Kami persilahkan saja, bagi pengrajin dan individual. Silahkan saja, kami tidak minta mogok atau beroperasi," ungkapnya. Asep mengatakan, pada pukul 14.00 Wib nanti akan melakukan rapat virtual dengan Kementerian Perdagangan dan pihak terkait membahas kenaikan harga kedelai.

Ia menyetujui tuntutan para pengrajin yang menginginkan kenaikan harga tahu dan tempe dengan batas kenaikan sebesar 30 persen akibat harga kedelai naik. Selain itu, pilihan lainnya adalah mengecilkan ukuran volume tahu dan tempe.

"(Mogok ini) penegasan ke masyarakat bahwa tempe tahu naik karena kedelai naik," katanya. Ia mengatakan apabila harga tahu dan tempe tidak naik maka pengrajin tidak dapat mengejar harga kedelai yang terus tinggi.

Ia mengatakan, kenaikan harga tahu dan tempe relatif sulit dilakukan karena merupakan pilihan konsumen masyarakat kecil. Bagi masyarakat tahu dan tempe merupakan pilihan untuk memenuhi kebutuhan protein.

Pengrajin tahu dan tempe di sentra industri tahu dan tempe Cibuntu, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat serentak melakukan aksi mogok produksi sejak Jumat (28/5) hingga Ahad (30/5). Aksi mogok dilakukan menyikapi kondisi harga kacang kedelai yang naik dan sudah berlangsung lama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement