Ahad 30 May 2021 17:24 WIB

MCCC Minta Vaksinasi Dipercayakan ke 115 RS Muhammadiyah

Vaksinasi yang dilakukan Muhammadiyah tidak terbatas cuma untuk warga Muhammadiyah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada peserta vaksin di Auditorium Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika.
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada peserta vaksin di Auditorium Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Agus Samsudin, menekankan Muhammadiyah mendukung vaksinasi berjalan cepat. MCCC sendiri sudah melakukan 10 vaksinasi sebagai ikhtiar agar Indonesia terbebas pandemi.

Ia menerangkan, vaksinasi yang dilakukan oleh Muhammadiyah tidak terbatas cuma untuk warga Muhammadiyah. Tapi, untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia seperti yang dilakukan di UMS pekan lalu dan menyasar 2.500 orang lintas agama.

Baca Juga

"Kami punya 115 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) yang siap melakukan vaksinasi dan bisa kami koordinasikan," kata Agus dalam Covid Talk: Sosialisasi Terbaru Vaksin Astrazeneca yang diadakan secara virtual MCCC, beberapa waktu lalu.

Kepala Sub Direktorat Imunisasi, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, Asik Surya mengingatkan, vaksinasi butuh satu sinergi masyarakat dan pemerintah. Pemerintah siapkan 3T, masyarakat jalani 3M.

Terkait vaksin Astrazeneca yang mendapat Emergency Use Listing WHO, interval pemberian memang lebih lama dibanding Sinovac, mencapai 12 pekan. Ini menjadi sangat penting untuk mengingatkan jika sudah tiga bulan harus ada mobilisasi. "Efektifitasnya cukup tinggi 77,2 persen setelah pemberian kedua," ujar Surya.

Hingga kini, sudah dua juta lebih dosis vaksin Astrazeneca digunakan, terutama petugas publik, lansia dan SDM Kesehatan. Untuk pemenuhan, ia berharap ke depan Indonesia tidak cuma bisa membeli, tapi juga melakukan kerja sama bilateral.

"Termasuk mungkin mengembangkan sendiri. Vaksin yang sampai saat ini dilakukan vaksin merah putih yang diikuti banyak konsorsium dari universitas-universitas," kata Surya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement