REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan evakuasi segera para pasien yang terluka di Gaza, Palestina. Badan milik PBB yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss, itu mengatakan banyak pasien membutuhkan perawatan mendesak.
Juru bicara WHO Fadela Chaib menyampaikan bahwa pihaknya mendapat informasi masih ada sedikitnya 600 pasien di Gaza yang butuh perawatan. Sebagian mengalami kondisi kesehatan yang kronis sehingga harus segera dirujuk ke luar wilayah Palestina.
Hingga kini, hal itu belum bisa dilaksanakan akibat kondisi pascasengketa dengan Israel dan penutupan perbatasan. Menurut Chaib, perlu akses perjalanan gratis supaya perawatan medis dapat diberikan di negara lain yang memungkinkan seperti Mesir.
"Sangat penting bagi kami untuk membantu warga Palestina mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, terutama membantu mereka mendapatkan perawatan di luar Jalur Gaza," ujar Chaib, dikutip dari laman Middle East Monitor, Senin (31/5).
Pengeboman yang digencarkan Israel awal bulan ini telah membuat lusinan pusat kesehatan di Gaza rusak. WHO menyampaikan pula bahwa sejumlah fasilitas kesehatan yang masih tersisa kewalahan menangani pasien.
Hal serupa disampaikan organisasi kemanusiaan Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF). "Kapasitas sistem kesehatan untuk merespons (kondisi darurat) benar-benar hancur," ujar kepala misi MSF di Gaza, Helen Ottens-Patterson.