Rabu 02 Jun 2021 22:42 WIB

Sebanyak 320 Sekolah di Samarinda Ajukan PTM

Pembelajaran tatap muka dipilih sekolah yang disiplin atau tidak terjangkau internet

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar saat simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Ilustrasi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar saat simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Sebanyak 320 sekolah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur telah mengajukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tahun ajaran baru 2021/2022. Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri disebutkan arahan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di antaranya terkait dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk para guru dan tenaga pendidik.

"Untuk saat ini hanya terdapat 72 sekolah yang terdata penerima vaksinasi bagi tenaga pendidiknya, termasuk 14 sekolah yang telah melaksanakan PTM," kata Asli Nuryadin, Rabu (2/6).

Baca Juga

Ia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi tenaga pendidik dari 72 sekolah tersebut baru mencapai 30-40 persen karena keterbatasan kuota vaksin. Dengan kondisi tersebut, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan beberapa puskesmas dan pusat kesehatan terdekat.

"Kita berani melaksanakan PTM karena memang hakekat pendidikan itu proses pembinaan karakter, terlepas dari frekuensi pertemuan. Namun karena pandemi, kita akan batasi jumlah anak-anak per rombongan," jelas Asli.

Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengatakan Pemerintah Kota Samarinda telah memberikan perhatian terhadap sekolah yang bersih, sehat, dan sekolah yang memberikan kenyamanan bukan hanya untuk guru tapi juga untuk peserta didik.

"Alhamdulillah sejauh ini dari 14 sekolah yang dilakukan percobaan pembelajaran tatap muka (PTM) semuanya berjalan dengan baik," tutur Rusmadi.

Ia menambahkan kekawatiran banyak orang terhadap pandemi Covid-19 juga tidak terjadi khususnya di wilayah Kota Samarinda. Buktinya tidak satu pun terdapat guru atau pelajar yang terkonfirmasi positif virus corona.

"Untuk pembelajaran tatap muka kita harapkan dipilih sekolah yang disiplin. Selain juga ada pertimbangan khusus yaitu sekolah yang tidak terakses jaringan internet," tambahnya.

Selain itu, Rusmadi mengingatkan kepada para kepala sekolah dan guru untuk lebih selektif. Bukan hanya sekedar sekolah bersih dan mengadakan tempat cuci tangan tapi juga soal kesehatan guru dan kesiapan orang tua.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement