Jumat 04 Jun 2021 18:55 WIB

Gaji Menteri dan Wamen Malaysia Disumbangkan Tangani Covid

Menteri dan wamen Malaysia tidak emngambil gaji selama tiga bulan.

Red: Ani Nursalikah
Gaji Menteri dan Wamen Malaysia Disumbangkan Tangani Covid-19. Pengendara yang mengenakan masker menunggu di depan Menara Kembar selama hari pertama Full Movement Control Order (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 1 Juni 2021.
Foto: AP/Vincent Thian
Gaji Menteri dan Wamen Malaysia Disumbangkan Tangani Covid-19. Pengendara yang mengenakan masker menunggu di depan Menara Kembar selama hari pertama Full Movement Control Order (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 1 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan menteri dan wakil menteri mulai Juni tidak akan mengambil gaji mereka selama tiga bulan karena akan disumbangkan ke rekening Amanah Bencana untuk membiayai penanganan Covid-19.

Menteri pada Kantor Perdana Menteri Tugas-Tugas Khusus Mohd Redzuan Md. Yusof mengemukakan langkah tersebut saat konferensi video bersama dengan Direktur, Komite Pusat Karantina dan Perawatan Covid 2.0 serta para petugas di Pusat Karantina dan Perawatan Covid-19 Berisiko Rendah (PKRC) Terpadu MAEPS 2.0 dan PKRC Pusat MITC Ayer Keroh, Jumat (4/6).

Baca Juga

"Ini adalah satu langkah yang memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa kesusahan menjalankan kehidupan sehari-hari perlu dipikul bersama dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujarnya.

Dia turut mengucapkan terima kasih kepada para pegawai pemerintah yang menyambut inisiatif Perdana Menteri tersebut. Redzuan melaporkan hingga 31 Mei 2021 sumbangan yang telah diterima sebanyak RM 67,1 juta (sekitar Rp 232,7) dalam Tabung Covid-19, yaitu donasi lembaga di bawah portofolio Lembaga Pengurusan Bencana Negara (NADMA).

"Sebbanyak 75 persen dari sumbangan ini telah disalurkan melalui Bantuan Khusus Kehilangan Pendapatan, Bantuan Khusus Pengurusan Kematian dan kepada Yayasan Kebajikan Negara untuk bantuan bakul Makanan," katanya.

Konferensi video diadakan terkait peningkatan kasus penularan Covid-19 dan menyusul pengumuman pemerintah yang memutuskan untuk melaksanakan penutupan penuh sektor sosial dan ekonomi ataupun karantina total tahap pertama di seluruh negara mulai 1 hingga 14 Jun 2021. Pada kesempatan tersebut, Redzuan mendapat pemaparan soal perkembangan terkini serta keadaan para petugas dan pasien di PKRC.

Direktur PKRC Bersepadu MAEPS 2.0 Shahbudin Ibrahim memberikan laporan kepada menteri terkait situasi terkini serta tindakan yang diambil oleh mereka dalam menerima dan merawat pasien. PKRC MAEPS Serdang, Selangor, mempunyai 2.985 pasien dan melaporkan 57 persen tempat tidur sudah terpakai. SedangkanPKRC MITC yang baru dibuka di Ayer Keroh, Melaka, memiliki 662 pasien dengan jumlah kapasitas tempat tidur sebanyak 1490.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement