REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Musisi Ricky Martin mengungkapkan efek abadi dari wawancara traumatis dengan Barbara Walters. Jurnalis tersebut memintanya untuk membahas seksualitasnya di televisi nasional sehingga ia mengalami Gangguan Kecemasan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).
Dilansir dari foxnews, Jumat (4/6), Martin selama bertahun-tahun berspekulasi tentang kehidupan pribadinya. Namun, penyanyi itu ditempatkan di tempat untuk secara terbuka menghadapi seksualitasnya satu dekade sebelumnya selama wawancara dengan Walters yang masih memberinya kecemasan untuk dipikirkan hari ini.
"Saat itu saya masih mempertanyakan orientasi seksual saya dan tentu saja belum siap untuk melibatkan publik dan penggemar. Saya menghindari pertanyaan tersebut," kata Martin.
Kemudian, ia mengaku saat itu takut dan tidak siap untuk keluar. Ia mengalami kecemasan yang sangat panjang. Namun, setelah keluar pada tahun 2010 dan menjalani hidupnya selama lebih dari satu dekade di mata publik sebagai dirinya yang sebenarnya, Martin mengatakan bahwa dia mungkin melakukan wawancara secara berbeda jika dia bisa kembali.
"Banyak orang berkata, apa yang akan Anda lakukan secara berbeda? Mungkin saya akan keluar dalam wawancara itu. Itu akan sangat bagus karena ketika saya keluar, rasanya luar biasa," kata dia.
"Kamu tidak bisa memaksa seseorang untuk keluar," kata dia.