REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken turut mengomentari peringatan 32 tahun tragedi Tiananmen, China. Menurutnya, peristiwa itu merupakan penumpasan mematikan yang dilakukan pemerintah Negeri Tirai Bambu.
“Empat Juni adalah peringatan 32 tahun penumpasan mematikan Republik Rakyat China di Lapangan Tiananmen, menewaskan ribuan pengunjuk rasa yang hanya menyerukan hak dan kebebasan mereka untuk dihormati,” kata Blinken melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat (4/6).
Dia menekankan hak asasi manusia (HAM) bersifat universal. “Semua pemerintah harus melindungi serta mempromosikannya,” ujarnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin segera merespons dan mengkritik pernyataan Blinken terkait tragedi Tiananmen. “Pernyataan Blinken mengganggu urusan dalam negeri China,” katanya dalam konferensi pers regular.
Sebelumnya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan rakyatnya tidak akan pernah melupakan tragedi Tiananmen. Dia menegaskan Taipei bakal tetap berpegang teguh pada demokrasi.
"Saya percaya untuk semua orang Taiwan yang bangga dengan kebebasan serta demokrasi mereka, mereka tidak akan pernah melupakan hari ini dan akan teguh berpegang pada keyakinan mereka, tak tergoyahkan oleh tantangan," kata Tsai melalui akun Facebook pribadinya pada Jumat.