Selasa 08 Jun 2021 00:47 WIB

Panglima TNI Klaim Kasus Positif Covid-19 Terkendali

TNI dan Polri pun turut memberikan pendampingan di berbagai rumah sakit.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (kanan), Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito (kiri) dan Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid (kedua kiri) bersiap memasuki lapangan apel di Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (6/6/2021). Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menyampaikan imbauan agar warga Pekalongan melaksanakan protokol kesehatan ketat hingga ke tingkat skala mikro berbasis RT dan RW.
Foto: ANTAR/Harviyan Perdana Putra
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (kanan), Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito (kiri) dan Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid (kedua kiri) bersiap memasuki lapangan apel di Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (6/6/2021). Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menyampaikan imbauan agar warga Pekalongan melaksanakan protokol kesehatan ketat hingga ke tingkat skala mikro berbasis RT dan RW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Panglima TNI Hadi Tjahjanto menyebut, kasus positif Covid-19 dampak dari libur lebaran kali ini, dapat terkendali. Hal ini ditunjukan dengan jumlah angka kasus saat ini yang lebih rendah yakni mencapai sekitar enam ribu kasus dibandingkan pada periode libur lebaran di tahun sebelumnya.

“Artinya adalah kasus positif bisa terkendali karena kita bisa menekan tidak sampai lebih dari 10 ribu seperti kasus sebelumnya. Bahkan akan kita tekan sampai angka yang paling pol,” ujar Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/6).

Kendati demikian, lonjakan kasus Covid-19 saat ini justru terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dan juga di Kabupaten Bangkalan, Madura. Untuk menangani dan mengendalikan lonjakan kasus di dua daerah ini, TNI, Polri, serta BNPB telah melakukan sejumlah langkah yakni memberikan pendampingan kepada Kepala Dinas Kesehatan setempat untuk menggerakkan motor PPKM mikro yang ada di bawah.

“Karena PPKM ini adalah satu kunci untuk kita bisa menekan angka kasus positif seperti yang disampaikan oleh Pak Menkes tadi bahwa hulu harus kita tekan,” ujar Hadi.

Melalui pelaksanaan PPKM mikro, upaya tracing terhadap kontak erat pasien positif pun dapat dilakukan lebih baik. Sehingga, juga dapat meningkatkan angka kesembuhan masyarakat dan menekan angka kematian.

Hadi menyebut, TNI dan Polri juga mengerahkan tambahan personel untuk membantu babinsa dan bhabinkamtibmas dalam melakukan pelacakan terhadap kontak erat pasien positif. Diharapkan, melalui penguatan personel di lapangan, maka pelaksanaan tracing atau pelacakan menggunakan metode PCR test dapat terus ditingkatkan tiap harinya.

Selain itu, Hadi menyampaikan, TNI dan Polri turut memberikan pendampingan di berbagai rumah sakit agar tak terbebani oleh banyaknya pasien yang harus dirawat.

“TNI dan Polri mengerahkan tenaga kesehatan di RS untuk bisa melakukan pelayanan sehingga BOR di rumah sakit itu segera bisa tertekan dan turun termasuk juga apakah tenaga kesehatan di masing-masing RS di setiap kabupaten kurang akan kita tambah,” ujar dia.

Hadi juga mengatakan, TNI dan Polri akan terus memberikan pendampingan dan penguatan agar protokol kesehatan dapat dilaksanakan secara disiplin oleh masyarakat. Ia pun optimistis melalui upaya yang dilakukan bersama ini mampu menurunkan angka penambahan kasus positif di Kudus dan Bangkalan.

“Dengan apa yang saya laksanakan di daerah, dua daerah sudah bisa terkendali dan pemda saat ini juga sudah bisa melaksanakan apa yang kita berikan sehingga optimis bahwa dua daerah tersebut segera turun kasus positifnya dan Covid-19 bisa dikendalikan dengan baik,” kata Hadi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement