Selasa 08 Jun 2021 04:55 WIB

Apakah Serangga dan Binatang Lainnya Punya Ruh, Kemana?

Hewan layaknya manusia juga mempunyai ruh yang akan digiring kelak

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Hewan layaknya manusia juga mempunyai ruh yang akan digiring kelak. Belalang di ranting pohon (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Hewan layaknya manusia juga mempunyai ruh yang akan digiring kelak. Belalang di ranting pohon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Binatang serangga banyak dijumpai kita. Beberapa serangga menyebabkan penyakit dan ada pula yang beracun sehingga kerap menimbulkan ketidaknyamanan dalam kehidupan.

 

Baca Juga

Karena itu, tak jarang manusia berusaha membasminya dengan berbagai cara. Misalnya dengan membubuhkan beberapa bahan alami, seperti menggunakan lada hitam untuk membasmi semut, dan menggunakan kantong berisi air untuk membasmi lalat.

 

Beberapa serangga berukuran kecil sehingga oleh manusia sering diinjak untuk menyingkirkannya. Saat binatang itu mati, apakah berarti ruhnya dicabut oleh malaikat? Dari sinilah mungkin sempat terlintas di benak kita, apakah binatang seperti serangga itu memiliki ruh?

 

Allah SWT menyampaikan bahwa malaikat maut itu mengambil ruh anak-anak Adam. Allah SWT berfirman: 

 

 قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ "Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.'" (QS As Sajadah 11)

 

Adapun ruh binatang termasuk serangga, tidak ada nash dalam Alquran dan sunnah yang sahih yang menjelaskan mengenai apakah binatang serangga memiliki ruh. Namun, malaikat maut bertugas mengambil ruh semua makhluk. Dan nasib binatang termasuk serangga ini dijelaskan dalam Alquran.

 

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ "Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” (QS Al Anam 38)

 

Karena itu, semua makhluk akan dikumpulkan pada Hari Kebangkitan, termasuk binatang seperti serangga. Allah SWT berfirman: 

 

إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَ "Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah." (QS An Naba 40)

 

Lalu bagaimana hukum membunuh serangga? Jika serangga tersebut berbahaya, maka boleh membunuhnya tetapi jangan menggunakan api karena hanya Allah SWT yang membakar dengan api. Rasulullah SAW bersabda:  

خمسٌ فواسقٌ يُقتلْنَ في الحرمِ: الفارةُ، والعقربُ، والغرابُ، والحُدَيَّا، والكلبُ العقورُ  

"5 hewan fasik yang dianjurkan untuk dibunuh walau di tanah yang haram: tikus, kalajengking, elang, gagak, dan anjing liar." (HR Bukhari dan Muslim)

 

Sedangkan untuk binatang yang tidak membahayakan, maka dilarang membunuhnya jika memang tidak perlu.

 

 

 

Sumber: mawdoo3

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement