Rabu 09 Jun 2021 14:11 WIB

Pfizer akan Uji Coba Vaksin untuk Usia 5 Sampai 11 Tahun

Uji coba vaksin Pfizer untuk anak-anak dimulai pekan ini.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin COVID-19 Pfizer untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di pusat vaksinasi di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 31 Mei 2021
Foto: AP/Vincent Thian
Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin COVID-19 Pfizer untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di pusat vaksinasi di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 31 Mei 2021

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengembang vaksin Covid-19 Pfizer berencana memulai uji vaksinnya pada kelompok anak-anak di bawah usia 12 tahun. Hingga kini, studi telah dilakukan dengan mendaftarkan 4.500 anak dari 90 lokasi klinis di AS, Finlandia, Polandia dan Spanyol.

Sejauh ini, vaksin yang dibuat oleh Pfizer dan mitranya di Jerman, BioNTech, memang telah disahkan untuk penggunaan darurat pada siapa pun yang berusia 12 tahun ke atas di AS, Kanada, dan Uni Eropa. Anak rentang usia itu, menerima dosis yang sama seperti orang dewasa yakni 30 mikrogram.

Baca Juga

Uji coba untuk anak berusia lima hingga 11 tahun demi keperluan studi baru akan dimulai pekan ini. Berdasarkan keamanan, tolerabilitas dan respon imun yang dihasilkan oleh 144 anak dalam studi fase I dari suntikan dua dosis, Pfizer mengatakan akan menguji dosis 10 mikrogram pada anak-anak antara lima dan 11 tahun, dan 3 mikrogram untuk kelompok usia enam bulan sampai lima tahun.

Mengutip Aljazirah Rabu (9/6) juru bicara Pfizer mengatakan, pihak perusahaan mengharapkan data dari anak berusia lima hingga 11 tahun selesai pada September. Nantinya, kata dia, data untuk anak usia dua sampai lima tahun bisa datang segera setelah itu.

Pengembang Pfizer juga mengatakan, pihaknya mengetahui pengamatan Israel terhadap miokarditis atau radang jantung. Pengembang mengatakan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat dengan vaksinnya yang telah ditetapkan.

Secara terpisah pada hari Selasa, regulator obat Uni Eropa mengatakan mereka mengharapkan untuk memberikan putusan tentang penggunaan vaksin Covid-19 Moderna pada anak berusia 12 hingga 17 tahun bulan depan. Jika disetujui, Moderna akan menjadi vaksin kedua yang diizinkan untuk digunakan pada remaja di UE setelah vaksin Pfizer dan BioNTech diberi lampu hijau bulan lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement