Senin 14 Jun 2021 17:23 WIB

Gobel Paparkan Aspek Ekonomi dalam Ketahanan Nasional

rakyat yang sejahtera merupakan alat pertahanan yang paling efektif

Prajurit TNI Kodim 0101/BS Kodam Iskandar Muda bersama petani binaan melakukan panen perdana tanaman padi ladang atau padi gogo di lahan bekas tanaman ganja, kawasan Gunung Seulawah, Desa Lambada, Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (2/4).
Foto: Antara/Ampelsa
Prajurit TNI Kodim 0101/BS Kodam Iskandar Muda bersama petani binaan melakukan panen perdana tanaman padi ladang atau padi gogo di lahan bekas tanaman ganja, kawasan Gunung Seulawah, Desa Lambada, Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel memaparkan pentingnya aspek ekonomi dalam sistem ketahanan nasional.

“Apalagi dengan adanya pandemi Covid19 ini, pemahaman terhadap ekonomi makin penting,” katanya di hadapan perwira siswa Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal), Senin (14/6).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Gorontalo itu memberikan kuliah umum dengan tema Pembentukan Karakter Kepemimpinan Nasional di Masa Pandemi Covid19 Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Terwujudnya Indonesia Tangguh.

Dalam acara itu hadir Wadan Seskoal Laksamana Pertama Imam Musani. Selain diikuti perwira dari TNI AL, pendidikan ini juga diikuti perwira dari TNI AD, TNI AU, Polri dan perwira dari Singapura, Malaysia, Pakistan, dan Uni Emirat Arab.

Politisi dari Partai Nasdem ini menyatakan salah satu kekuatan utama Indonesia adalah kekayaan alamnya yang berlimpah. “Di masa pandemi ini, kita tak kekurangan pangan karena alam kita yang subur,” katanya.

Dengan memahami fakta-fakta tentang kondisi dan potensi ekonomi, katanya, maka pimpinan TNI bisa lebih komprehensif dalam menilai ketahanan nasional Indonesia. Karena itu, Gobel menyatakan, “Tentang pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan adalah bukan dua hal untuk dipertentangkan. Keduanya harus berjalan beriringan. Harus bersama-sama. Tidak bisa satu per satu. Tidak bisa kesejahteraan dulu, kemudian keamanan. Juga tidak bisa keamanan dulu, kemudian kesejahteraan. Keduanya saling terkait.”

Gobel mengatakan, “Wilayah Indonesia sangat luas. Tak mungkin kita bisa menempatkan personelnya di seluruh pelosok negeri. Maka rakyat yang sejahtera merupakan alat pertahanan yang paling efektif. Tak mungkin negara kuat jika rakyatntya tidak sejahtera.”

Namun demikian, ia juga mengatakan, luasnya wilayah Indonesia juga harus bisa dijaga oleh militer yang andal. Keamanan dan pertahanan yang baik, katanya, juga menjadi jaminan bagi hadirnya investasi. “Jika tidak kita yang menjaga maka investor itu nantinya yang akan membawa tentaranya untuk menjaga investasinya,” katanya.

Karena itu, Gobel menyatakan, modernisasi alutsista untuk TNI merupakan kebutuhan nyata. “Teknologi terus berkembang, dan kita harus mengikutinya, termasuk untuk kebutuhan alutsista,” katanya. Agar tak semuanya bergantung pada luar negeri, ia juga menekankan pentingnya membangun industri pertahanan dan industri strategis di dalam negeri.

Namun Gobel juga mengingatkan bahwa dalam memajukan suatu bangsa ada tiga komponen sebagai suatu triangle yang saling terkait. Pertama, kualitas sumberdaya manusia. Kedua, nilai-nilai budaya. Ketiga, penguasaan terhadap sains dan teknologi.

“Nah, faktor teknologi ini, salah satunya adalah alutsista,” katanya. Sedangkan soal nilai-nilai budaya, ia menyatakan pentingnya kesatuan TNI dan rakyat.

“Karena itu jangan membuat pengkotak-kotakan antara rakyat dan TNI. TNI itu anak kandung rakyat. Satu kesatuan, harus maju bersama-sama. Harus ada mutual respect, mutual trust, dan mutual benefit. Saling hormat, saling percaya, dan saling memberi manfaat. Jika ini terjadi, insya Allah Indonesia tangguh akan tercapai,” katanya.

 

sumber : rilis
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement