REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menanggapi adanya pembentukan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi-Prabowo. Ia mengaku tidak tahu seberapa jauh kemampuan seknas yang baru terbentuk ini untuk memengaruhi masyarakat dan mendorong amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Saya tidak tahu seberapa jauh seknas yang baru terbentuk ini mampu memengaruhi alam pikir rakyat untuk mendorong amendemen. Saya juga tidak bisa jelaskan seberapa jauh seknas ini bisa berpengaruh ke MPR yang diisi oleh anggota para partai dan anggota DPD untuk meyakinkan perlu amendamen UUD 1945," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (19/6).
Kemudian, ia melanjutkan, kalau seknas tersebut bisa mengubah amendemen UUD 1945, berarti seknas lebih hebat dari partai politik yang ada. "Katakanlah kalaupun UUD 1945 diamendemen, adakah jaminan dari Seknas Jokowi menang untuk ketiga kalinya? Hebat sekali seknas kalau bisa melakukan itu, lebih hebat daripada para partai politik besar," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Direktur Ekesekutif Indo Barometer, M Qodari, mengatakan bahwa Sekretaris Nasional (Seknas) Jokowi-Prabowo akan diluncurkan pada Sabtu (18/6). Peluncuran relawan tersebut akan digelar di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Saya orang yang percaya kalau ide dan gagasan itu harus punya kaki. Kakinya itu berupa organisasi dan lembaga yang akan menyebarkan ide dan gagasan Jokowi-Prabowo ini ke seluruh Indonesia," ujar Qodari, Jumat (18/6).
Seknas Jokowi-Prabowo diinisiasi oleh dirinya dan Baron Danardono Wibowo yang bertindak sebagai ketua umum. Serta, Timothy Ivan sebagai sekretaris jenderal relawan yang mendorong periode ketiga Jokowi itu. "Organisasi ini merupakan wadah dari berbagai pihak yang menyambut ide dan gagasan yang saya lontarkan di beberapa media pada Februari dan Maret 2021," kata Qodari.